DUMAI

Pemko Dumai Pacu Pertumbuhan Industri Tiga Kawasan Perlu Pasokan Gas Bumi

Riau | Sabtu, 24 Oktober 2015 - 10:33 WIB

Kawasan Pelindo Dumai dengan segala pelayanan dan fasilitas di dbuminya perlu sumber energi yang tidak sedikit. Dengan masuknya gas bumi, diharapkan lebih meningkatkan geliat industri di kawasan ini.

Kawasan Pelintung tidak kalah. Di kawasan yang berada di Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai ini telah berdiri beberapa pabrik. Perusahaan besar ada di sini, seperti Wilmar Group. Kawasan ini disebut-sebut akan menjadi industri kluster kelapa sawit pertama di Riau, bahkan di tanah air. Pengelolaan kelapa sawit, dari hulu hingga hilir sedang diupayakan lahir di kawasan ini. 

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

 Begitu juga dengan Lubuk Gaung. Di kelurahan yang berada pada Kecamatan Sungai Sembilan ini sudah berdiri industri pengolahan Crude Palm Oil (CPO) minyak kelapa sawit dan industri lainnya. Jelas keperluan gasnya tidak sedikit.

‘’Kami fokus ke tiga kawasan ini dulu. Potensinya sangat besar. Semoga kami bisa menyediakan gas yang cukup,’’ ujar Wendi.

Selain keperluan industri, PGN juga sudah memperhitungkan keperluan energi rumah tangga. PGN bertekad menjadikan Dumai sebagai salah satu City Gas di Riau bersama Perawang di Kabupaten Siak dan Pekanbaru. ‘’Hitungan kami keperluan gas di Dumai mencapai 120 MMSCFD,’’ jelasnya.

‘’Soal pasokan tidak ada masalah.

Saya yakin PGN mampu memenuhi keperluan Dumai. Termasuk untuk konversi BBM (bahan bakar minyak) ke BBG (bahan bakar gas, red) pada kendaraan di Dumai,’’ ujarnya.

Wendi meyakinkan, dengan menggunakan gas bumi sebagai bahan bakar jauh lebih menguntungkan. Harga pasti lebih murah dibanding dengan bahan bakar jenis lain, karena tidak lagi memerlukan biaya ekstra untuk angkutan.

Gas bumi yang langsung dialirkan ke pelanggan juga tidak memerlukan proses lebih lanjut, seperti yang terjadi pada liquefied natural gas (LNG). LNG memerlukan biaya lebih besar, sebab harus melewati beberapan tahapan proses supaya memungkinkan untuk dibawa menggunakan kendaraan. Sesampai di daerah tujuan, LNG juga tidak bisa langsung di salurkan, harus melalui proses lagi yang disebut gasifikasi sebelum disalurkan ke konsumen. Proses itu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Makanya harga yang harus ditanggung konsumen lebih besar.

‘’Kalau gas bumi prosesnya tidak sepanjang itu. Dijamin lebih aman, gampang mendapatkannya, dan harganya juga lebih murah,’’ ujar Wendi.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook