Sekretaris Kota (Sekko) Dumai Said Mustafa mengatakan, Dumai memang sudah memikirkan untuk menggunakan gas bumi. Baik untuk industri, tenaga listrik, rumah tangga, dan bahan bakar kendaraan. ‘’Kami perlu gas bumi. Kota-kota maju memang harus begitu. Kami (Dumai, red) juga mau seperti itu,’’ kata Sekko Dumai kepada Riau Pos, Rabu (9/9).
Sekko mengaku sudah bertemu dengan pihak PGN Area Pekanbaru. Ia juga sudah mengarahkan PGN melakukan survei agar mendapatkan data yang pasti soal keperluan gas di Dumai. Menurutnya, urusan teknis harus dikerjakan oleh ahlinya, sehingga tidak terjadi kesalahan data.
Melihat keseriusan PGN, Sekko yakin cita-cita Dumai menjadi City Gas akan terwujud dbumi waktu dekat. Kota pemekaran dari Kabupaten Bengkalis berdasarkan Undang Undang Nomor 16 Tahun 1999 itu sangat memerlukan gas bumi sebagai sumber energi.
Area Head PGN Pekanbaru Wendi Purwanto mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan berbagai langkah menjadikan Dumai sebagai kota gas. Wendi menargetkan paling lambat semester 2017, gas bumi sudah mengalir ke Dumai. Saat ini PGN sudah mengantongi izin prinsip pembangunan jaringan pipa. Jaraknya kurang lebih 120 kilometer membentang dari Duri, Kabupaten Bengkalis. Sebab di Duri sudah ada jaringan gas bumi untuk keperluan energi pembangkit Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sumber gas berasal dari sumur yang ada di Grissik, Sumatera Selatan.
Pembangunan jaringan pipa, lanjut Wendi tidak terlalu berat. Sebab akan mengikuti alur jalan yang sudah terbangun sejak lama. Sehingga pengurusan izinnya juga tidak terlalu rumit.
‘’Kami akan pasang jaringan pipa di sisi jalan. Kira-kira perlu satu tahun lah,’’ jelas Wendi, Rabu (30/9).
Kapan mulai dibangun? Wendi belum manyebut waktu, tapi ia menjamin dbumi waktu dekat. Sebab pemenang tender pemasangan pipa sudah ada. ‘’Untuk konstruksi kira-kira perlu satu tahun. Ini target PGN,’’ ujar pria yang senang olahraga ini.
Dumai, lanjut Wendi, memang menjadi salah satu prioritas PGN. Sebab daerah ini sangat memerlukan pasokan energi dari gas bumi. Industri yang sedang tumbuh di kota dengan luas 1.772,38 km ini perlu dukungan.
Kota yang berbatasan dengan Bengkalis dan Rokan Hilir ini juga punya tiga kawasan industri yang menjadi prioritas PGN. Kawasan Pelindo, Pelintung, dan Lubuk Gaung. Ketiga kawasan ini menyimpan potensi industri yang besar, tapi belum didukung energi murah dan ramah lingkungan.