KOTA (RIAUPOS.CO) - Hampir setiap hari aksi demo melawan asap terjadi di Kota Pekanbaru. Aksi ini menjadi ladang rezeki pedagang keliling yang biasa mangkal di sekolah-sekolah.
JUMAT (23/10). Ratusan mahasiswa mendatangi Kantor Gubernur Riau. Teriakan-teriakan meminta pemerintah cepat mengatasi kabut asap terdengar nyaring.
Di antara kumpulan mahasiswa, tepatnya di pinggir lokasi demo, ada beberapa pedagang menjajakan dagangannya. Ada yang yang menggunakan gerobak, sepeda, bahkan sepeda motor.
Kehadiran mereka disatu sisi memudahkan dan membantu para demonstran. Namun disisi lain juga menambah hiruk pikuk aksi dan mempersulit demostran bergerak. Seakan tak peduli, PKL tetap sibuk menjajakan dagangannya. Yang merek tahu, mereka mencari rezeki dengan cara halal ditengah selimut asap. Salah satunya adalah Wisnu. Pedagang buah segar tersebut menyelinap ditengah aksi demo.
Tak jarang langkahnya terhenti karena padatnya massa. Namun, ia tetap dengan lantang menawarkan dagangannya. “Buah,buah. Yang haus yang haus,” ungkap pria bertopi tersebut.
Beberapa pendemo juga tampak membeli dagangan Wisnu yang tampak segar tersebut. Wisnu mengaku memang dirinya kesulitan berdagang ditengah demo. Namun hal tersebut menjadi pilihan terakhir PKL yang beralamat di wilayah Sukajadi tersebut
“Biasa saya jualan di sekolah dan di depan kantor ataupun pustaka. Tapi saat ini sekolah sering libur. Kantor dan pustaka pun sepi karena orang enggan berada di luar. Makanya pedagang seperti kami ini harus pintar memanfaatkan momen jika ingin terus hidup,” ujarnya.