Diungkapkannya, program ini telah berjalan selama empat tahun lalu, atau tepatnya pada 2010 lalu. Sementara itu, bantuan yang telah diberikan selama empat tahun tersebut, berjumlah sebanyak 80 ribu kecambah sawit kepada 9 kelompok tani yang tersebar di 8 kecamatan yang ada di Pelalawan.
“Sedangkan untuk 2015 ini, kami juga kembali akan mendistribusikan menyalurkan sebanyak 15.600 bibit kepala sawit kepada empat kelompok tani sawit yang ada. Program bantuan bibit sawit unggul siap tanam ini, setiap tahun akan kami lakukan, guna mengantisipasi peredaran bibit sawit palsu, sehingga diharapkan dapat terjadinya penambahan luasan tanam untuk peningkatan produktivitas demi kesejahteraan petani,” ujarnya.
Ditambahkannya, bahwa bantuan bibit kelapa sawit siap tanam tersebut akan didistribusikan di lahan seluas 120 hektare untuk empat kecamatan yakni Kecamatan Pangkalanlesung seluas 50 hektare, Kecamatan Kerumutan 50 hektare, Kecamatan Bandar Petalangan 10 hektare dan Kecamatan Bunut sebanyak 10 hektare.
Sedangkan jumlah bantuan bibit sawit ini, diberikan sebanyak 130 batang per hektarenya. Sehingga jumlah total bantuan bibit kelapa sawit tersebut berjumlah sebanyak 15.600 batang dari total lahan seluas 120 hektare.
“Untuk itu, melalui program tahunan bantuan bibit kelapa sawit siap tanam ini, kami harapkan pengembangan komoditi andalan Provinsi Riau khususnya di Kabupaten Pelalawan ini, dapat terus meningkat dan berkembang. Dengan demikian, maka komitmen kami untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui program ini benar-benar dapat terwujudkan,” sebutnya.
Dikatakannya, bahwa selain bantuan bibit sawit, pihaknya juga setiap tahunnya mendistribusikan bantuan kecamabah kelapa sawit unggul dengan sumber bibit yang jelas asal usulnya serta dilengkapi sertifikat, kepada para kelompok tani (Poktan) kurang mampu yang ada di Pelalawan sebanyak 25 ribu kecambah. Sedangkan bantuan ini akan didistribusikan untuk lahan seluas 125 hektare dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Pelalawan.
“Dan setiap poktan beranggotakan 25 kepala keluarga (KK) dengan luasan tanam sebesar 25 hektare. Sedangkan untuk masing-masing poktan mendapat bantuan minimal sebanyak 5.000 biji kecambah sawit.
Dan, untuk masing-masing KK, biji kecambah sawit ini diberikan sebanyak 200 biji kecambah sawit, lengkap dengan polibet beserta pupuk dasar, pupuk pemeliharaan dan pengendalian hama dan pupuk lainnya.
Jadi, kita komit tingkatkan ekonomi masyarakat, maka melalui program tahunan bantuan
kecambah biji sawit unggul ini, pengembangan komoditi andalan di provinsi Riau khususnya kabupaten Pelalawan yakni bertani kelapa sawit ini dapat terus meningkat dan berkembang.
Untuk itu, kita hara kepada poktan yang menerima bantuan dapat melakukan pembibitan sesuai petunjuk dari Dishutbun, agar kecambah sawit dapat tumbuh dan siap tanam. Sehingga, setelah panen hasilnya akan meningkat jauh lebih baik dari bibit sawit yang berasal dari kecambah tidak unggul alias palsu sehingga kualitas produksi sawit meningkat, sehingga terjadi penambahan luasan tanam untuk peningkatan kesejahteraan petani,” ujarnya.
Selain meningkatkan produktivitas kelapa sawit, Pemkab Pelalawan melalui Dishutbun juga komit untuk meningkatkan pengembangan produktivitas tanaman karet. Hal ini dibuktikan dengan diberikannya bantuan bibit karet yang menjadi program rutinitas tahunan Dishutbun Kabupaten Pelalawan melalui pengembangan kebun karet rakyat.