PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Masyarakat Provinsi Riau tepatnya di Kabupaten Siak akan menjadi salah satu saksi fenomena alam langka. Yakni gerhana matahari cincin pada 26 Desember 2019. Untuk menyikapi fenomena cukup langka tersebut, Bupati Siak H Syamsuar melakukan pertemuan dengan pihak Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Jumat (10/8).
Kabag Humas Lapan Ir Jasyanto MM mengatakan, pada 26 Desember tahun depan akan terjadi gerhana matahari cincin yang melintasi beberapa wilayah di Indonesia. Di antaranya Provinsi Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.
Sementara di wilayah lainnya, fenomena tersebut akan bisa diamati sebagai fenomena gerhana parsial. Dari sejumlah provinsi yang akan dilalui jalur gerhana tersebut, titik greatest eclipse. Yaitu ketika sumbu bayangan bulan berada paling dekat dengan pusat bumi jatuh di wilayah Kabupaten Siak, Pulau Pedang, pada lokasi (1,0089° LU; 102,2465° BT, di sekitar Pulau Pedang dan Kabupaten Siak), dengan durasi fase cincin selama 3 menit 39 detik.
“Pada lokasi tersebut, maka gerhana matahari cincin akan terjadi mulai pukul 10.22 WIB, berpuncak pada 12.17 WIB, dan berakhir pada 14.13 WIB,” kata Jasyanto.
Pusat sains antariksa, lanjutnya, sebagai pusat yang mempunyai tupoksi berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan berkait sains antariksa akan bekerja sama dengan Pemkab Siak. Dalam mempersiapkan diri menyambut fenomena gerhana matahari cincin yang akan terjadi tersebut, juga dapat diperluas pada kegiataan keantariksaan lainnya apabila diperlukan di kemudian hari.(sol)
“Untuk itu kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menyaksikan fenomena langka ini,” ujarnya.