”Panitia pendaftaran harus memperpanjang masa waktunya bila tidak buka hari ini (kemarin, red). Perpanjangan harus sama rentang waktunya dengan pendaftaran yang lain,” tegas mantan wakil ketua DPD itu.
Dia menuturkan ORI juga membuka layanan pelaporan bagi para pendaftar yang mengalami masalah. Pelaporan itu bisa dilakukan ke kantor ORI atau pusat layanan pelaporan melalui saluran telepon. ”Sekarang ini sudah harus transparan, penuh kepastian, dan profesional. Apalagi ini begitu besar jumlah formasi yang dibuka. Dulu bisa macam-macam karena ada lorong gelap,” kata Laode.
Tes di Dua Lokasi
Ujian CPNS untuk formasi S1 I di Kementerian Hukum dan HAM tersebar di 33 titik seluruh Indonesia. Termasuk di Riau. Kasubag Humas Kemenkumham Kanwil Riau Ecky Fajrian Eddy mengatakan sebagian para peserta tidak mengetahui di mana dites.
“Tempat tesnya ada dua di BKN dan di Kanwil Jalan Jenderal Sudirman. Banyak yang salah tadi pagi (kemarin, red), mereka harusnya di Kanwil malah datang ke BKN,” ujarnya.
Ecky mengatakan, sistem ujian menggunakan komputer ini lebih transparan. Karena hasilnya langsung diumumkan setelah selesai ujian.
“Hasilnya langsung, jadi bisa dilihat apa memenuhi atau tidaknya,” ujarnya.
Para peserta yang mengikuti ujian SKD berbasis sistem komputerisasi ini berjumlah 9.108 orang untuk lulusan S1, dan 18.900 orang untuk tingkat SMA dan D3. Ecky mengatakan tes berlangsung dari 11-16 September untuk S1.
“Setiap hari akan ada 5 sesi ujian. Untuk satu sesinya ada 100 orang yang tes karena disediakan 100 komputer,” ujarnya.
Dari pantauan di BKN terlihat data yang melihatkan hasil dari tes CAT. “Baru selesai dua sesi, hasilnya dapat dilihat langsung di mading. Lumayan banyak yang tidak memenuhi standar,” ujar Ecky.
