Nandang menyebut, tak ada pesan khusus dititipkan Kapolri kepadanya. Kinerja yang sudah dicapai pendahulunya tetap akan jadi atensi untuk diteruskan.
‘’Atensinya sama saja dengan beliau (Kapolda lama, red) tidak ada perubahan, hanya pergantian pimpinan saja,’’ kata Nandang merujuk ke Zulkarnain yang berdiri di sebelahnya kepada wartawan di VVIP Lancang Kuning.
Meski Riau adalah wilayah tempat dia dahulu pernah bertugas, Nandang menyebut kedatangannya bukanlah untuk mengenang tugas lama. ’’Kalau nostalgia dengan orang-orang. Kalau penugasan bukan, tapi kami mengemban tugas,’’ ucapnya.
Masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang rutin menjadi potensi ancaman di Riau tiap tahun, kata Nandang, saat dia bertugas dulu juga sudah mulai terjadi. Baginya, hal yang paling penting dalam penanggulangan karhutla adalah pemaksimalan peran serta masyarakat dan stakeholder terkait. Dia menganalogikan, seorang jenderal bintang empat pun dijadikan sebagai Kapolda Riau kalau tak didukung masyarakat tak akan maksimal juga. Karena itu pula, sinergitas kemudian sebutnya menjadi penting. Baik itu antara institusi pemerintah maupun swasta.