Disadarinya, beban berat baginya untuk mempertahankan mahkota juara ada di Kabupaten Kuantan Singingi. Kegagalan yang dirasakan di tahun ini, menurut Ajak, tak membuat dirinya bersama para pemacu patah semangat.
“Memang tekad kami bagaimana tak banyak cerita, berkoar sana-sini meratapi kekalahan. Tapi kami harus bangkit, karena ada iven yang lebih penting dan bergengsi, iven nasional,” katanya.
Baginya, tak ada persoalan jalur Siposan Rimbo tidak diunggulkan di iven nasional. Akan tetapi, semangat yang dimiliki, katanya, membuat Siposan Rimbo harus bangkit. “Mungkin orang membuat kami sudah habis. Tapi, Allah menghendaki kami kembali juara. Alhamdulillah, ini berkat kerja keras dan doa kita semua,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pauh Angit Pangean, Hardius bersyukur, jalur Siposan Rimbo mampu mengibarkan bendera Kuansing di iven pacu jalur yang bergengsi ini. “Alhamdulillah, meski kami tak diunggulkan, tapi inilah persembahan Siposan Rimbo untuk Kuansing,” katanya.(jps)