Di rayon IV Sentajo Raya, Siposan Rimbo sukses melaju ke putaran final. Namun, kandas di putaran pertama oleh jalur nonunggulan, Koghi Pusako Tuah Nagoghi dari Kuantan Mudik. Padahal 2015 lalu, terakhir pacu jalur dihelat di tepian tersebut, Siposan Rimbo juga sukses keluar sebagai sang juara pertama. Siposan Rimbo hanya mampu bertengger di peringkat ke-12.
Kegagalan itu membuat nama Siposan Rimbo semakin tenggelam. Cemooh, cacian dan kritikan pun semakin meruncing. Namun, hal itu tidak membuat para atlet Siposan Rimbo patah semangat. Cemoohan pun tidak ditanggapinya. Justru semakin membuat mereka merendahkan hati dan ditambah latihan dengan serius.
Kendati dihadapkan dengan kegagalan yang berulang kali, Siposan Rimbo masih memiliki semangat untuk bangkit di iven pacu jalur nasional. Usai pacu jalur rayon IV dihelat, 29 Juli, menyisakan sekitar 3 pekan untuk mempersiapkan diri. Latihan pun terus dimaksimalkan.
Alhasil, cemoohan yang selama ini disematkan kepada jalur yang sudah 16 kali meraih juara satu sejak 2011 di setiap ajang itu pun berhasil menjawabnya dengan prestasi. Meski tidak diunggulkan di iven nasional tahun ini, Siposan Rimbo akhirnya mampu membungkam para pengkritiknya.
“Biarlah orang berkata apa, namun semangat yang kami punya itu adalah bekal kami untuk bangkit. Alhamdulillah, kami berhasil keluar sebagai juara dan mampu mempertahankan juara yang diperoleh tahun lalu,” ujar Ajak, Pelatih Siposan Rimbo, usai pacu jalur iven nasional, Ahad (27/8) pagi.
