Sedangkan soal netralitas, Edy yang Asisten III Setdaprov Riau itu menilai ada sejumlah yang nakal. Makanya sejak awal ia meminta seluruh SKPD untuk bisa menandatangani Pakta Integritas dalam pilkada.
Namun karena masa tugasnya sudah berakhir, Edy optimis nantinya masih akan tetap membantu dan berperan dalam membangun Kepulauan Meranti. Karena tidak tidak akan pernah membiarkan daerah yang pernah dipimpinnya mengalami kesulitan. “Saya akan tetap memikirkan dan berupaya berbuat untuk Kepulauan Meranti. Sebab ini sudah menjadi kampung saya,” sebutnya.
Oleh sebab itu ia mengharapkan seluruh masyarakat dan seluruh komponen yang ada tetap saling bekerja sama dalam membangun daerah. Sehingga nantinya Kepulauan Meranti bisa semakin maju dan berkembang. “Saya juga minta maaf jika ada tindak tanduk dan perilaku yang menyinggung masyarakat. Saya tatap akan berkoordinasi nantinya dengan masyarakat di sini,” sebutnya.
Pj Bupati Kepulauan Meranti juga berpesan kepada bupati dan wakil bupati terpilih nantinya dapat membenahi sumber daya manusia (SDM) yang ada. Karena menurutnya pembangunan SDM sangat perlu dilakukan untuk membangun daerah. Baik SDM masyarakat, maupun SDM aparatur pemerintah. Karena bagaimanapun SDM aparatur juga diperlukan dalam memaksimalkan peran pemerintah di tengah masyarakat.
“Kita boleh gagal mendengar, tetapi kita tidak pernah gagal untuk meniru. Jadi keteladanan sangat penting diciptakan terlebih dahulu. Sehingga nantinya pembenahan bisa berjalan dengan baik,” jelasnya. Jika sudah begitu, maka pembangunan SDM tidak akan berlangsung lama. Tetapi bisa dilakukan secepat mungkin dalam menopang pembangunan daerah.(ade)
