DURI (RIAUPOS.CO) - Pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai dikhawatirkan akan berdampak bagi pelaku usaha dari kalangan masyarakat kecil dan menengah yang menggantungkan hidup di sepanjang jalan lintas Pekanbaru-Dumai terutama pedagang makanan dan minuman. Kerisauan tersebut disampaikan pemuka masyarakat Mandau Agus Salim melalui Riau Pos di Duri, Selasa (1/1).
“Kami khawatir, jangan-jangan pembangunan tol ini akan menjadi mesin pembunuh bagi ekonomi masyarakat kecil. Itu jelas akan terasa tidak adil,” tegasnya.
Menurut Salim, mayoritas pengguna jalan tol itu nanti adalah mobil pribadi dan bus pariwisata. Sementara bus umum akan sangat jarang lewat di sana. Jadi, penikmat jalan tol itu nanti adalah warga negara pemilik mobil pribadi dan wisatawan yang lebih mengutamakan efisiensi waktu dan secara finansial memiliki uang berlebih. “Alhasil, keberadaan jalan tol itu kurang bermanfaat bagi warga negara pada umumnya,” ujar Salim.
Kalau jalan tol Pekanbaru-Dumai siap dan dioperasikan, daerah-daerah transit seperti Minas, Kandis, dan Duri yang kehidupan ekonominya sebagian ditopang oleh warung-warung makanan dan minuman, menurutnya, cepat atau lambat akan terkucil karena tidak lagi dilewati oleh arus warga negara penikmat jalan tol yang rata-rata berduit.
Ditambahkannya, angkutan umum bagi wong cilik yang kondisinya hidup segan mati tak mau selama 20 tahun terakhir ini akan semakin terpuruk pula kondisinya.
“Pembangunan jalan tol itu pun akan makin mendorong ketimpangan dan ketidakadilan ekonomi masyarakat. Mobilitas wong cilik justru makin terpuruk jika tidak mandeg. Ini akan menyebabkan angka kemiskinan bakal stagnan atau malahan perlahan akan meningkat,’’ ujarnya.(sda)
