KUANTAN SINGINGI

Pemimpin Harus Siap Hadapi Tantangan

Riau | Selasa, 01 Desember 2015 - 09:31 WIB

RIAUPOS.CO - Selama hampir 10 tahun memimpin Kabupaten Kuantan Singingi, Bupati H Sukarmis mengaku banyak mendapat tantangan. Namun karena demi masyarakat, dan penuh keikhlasan, pembangunan bisa berjalan aman dan lancar, karena sejatinya pemimpin itu harus siap menghadapi tantangan.

Capaian pembangunan yang ada ini tidak terlepas dari keberanian dan ketegasannya untuk menghadapi tantangan yang ada. Bahkan terkadang, pembangunan yang ada ini tidak seluruhnya disuka, sehingga ada pihak-pihak yang ingin memberi perlawanan.

Baca Juga :Kapolres Apresiasi Kegiatan Tablig Akbar Malam Tahun Baru

Dan Sukarmis mengaku sangat suka dengan tantangan yang ada, karena pembangunan yang dilaksanakannya adalah untuk masyarakat. Jika tak sanggup menerima tantangan, diyakininya pembangunan di Kuansing tidak akan seperti saat ini.

“Jadi, saya berbuat untuk masyarakat dan siap untuk segalanya. Kalau tak mau membangun dan takut tantangan, tentu tak bisa membangun,” ujar Sukarmis di hadapan ratusan guru pada peringatan HUT ke-70 PGRI di Telukkuantan, Senin (30/11).

Tak ada pembangunan di Kuansing yang dilaksanakannya tidak mendapat tantangan, seperti halnya pembangunan SMAN Pintar. Sukarmis mengaku, permasalahannya rumit. “(SMAN Pintar) mark up, mahal lah. Dan termasuk pula sport center, dan Masjid Agung juga,” katanya.

Apalagi sekarang, katanya, kebutuhan sekolah, peraturan sangat ketat. “Kalau tak ikuti peraturan, alamat pemimpinnya pakai gelang India, termasuk juga kepsek. Hati-hati dengan tunjangan-tunjangan, dana BOS. Jangan coba main-main, gunakan baik-baik,” ujar Sukarmis.

Dan sekarang ini, kata bupati, yang namanya uang negara harus dapat dipertanggungjawabkan. “Kalau kami tak bisa mempertanggungjawabkannya, bukan hanya dengan hukum negara, tapi juga hukuman dari Tuhan,” katanya.

Jadi, kata Bupati Sukarmis, selama hampir 10 tahun membangun Kuansing capaian pembangunan yang ada harus dilanjutkan. Dan disadarinya waktu yang telah dijalani menjadi pemimpin di Kuansing semua energinya diperas untuk membangun negeri.

“Betul-betul 10 tahun itu saya peras tenaga saya untuk bangun Kuansing. Tapi membangun 10 tahun itu tak cukup, kalau duduk di kedai kopi, iya lama 10 tahun itu. Dan ini harus dilanjutkan,” katanya.(adv/a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook