SIAK

Enam Mesin Pembangkit Terkoneksi

Riau | Selasa, 01 Desember 2015 - 09:27 WIB

RIAUPOS.CO - CommISsioning (uji coba) terhadap mesin pembangkit listrik tenaga minyak dan gas di kampung Rawa Mekar, Kecamatan Sungaiapit sudah berjalan. Dari 14 mesin pembangkit, enam diantaranya sudak pararel satu sama lainnya. Sementara delapan mesin pembangkit lainnya masih dalam uji coba.

Kadistamben Siak Ir Amin Budyadi MM menjelaskan, uji coba mesin itu dilakukan ekstra hati-hati. Karena ini menyangkut dengan listrik. Artinya, mesin pembangkit yang berbahan bakar gas itu, harus terjadi harmonisasi dengan mesin.

Baca Juga :Ketua DPRD Siak Berikan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir

Dari awal percobaan, dilakukan tiap-tiap mesin. Setelah itu diparalelkan satu sama lainnya. "Enam mesin sudah terkoneksi dengan satu sama lainnya," sebut Amin, Senin (30/11).

Ujicoba tersebut terus berlangsung sampai semua mesin pembangkitnya terkoneksi. Untuk wilayah Siak, dengan enam mesin tersebut sudah bisa mengaliri. Namun, pihak PLN WRKR ingin keseluruhan, agar nanti tak hanya menerangkan Siak, tapi juga Kepulauan Meranti.

Daya 25 MW di PLTMG itu, kuota untuk Siak jauh melebihi. Dari keperluan yang diperlukan 10 MW, sisanya ditransfer ke kabupaten tetangga. “Insyallah, ketika semua mesin clear, bulan Desember ini bisa langsung,” katanya.

Ujicoba terhadap pembangkit ini menjawab, penantian kapan pengoperasian pembangkit listrik minyak dan gas (PLTMG) di kampung Rawa Minyak Kecamatan Sungaiapit. Pihak PLN WRKR bersama PT Petro Selat melakukan commissioning (uji coba) di mesin pembangkit tersebut.

Ia menyebut, setelah uji coba ini, tinggal selangkah lagi, siap PLTMG beroperasi dan menerangi Siak. Meski listrik ini merupakan keperluan dasar, akan tetapi progress penyelesaiannya terus menujukkan peningkatan.

Dalam perjalanannya tak sedikit hambatan dan halangan. Namun, alhamdulilah semuanya terselesaikan. Kemarin terjadi masalah antara PLN dengan konsorsium, dan sudah selesai. Kini tinggal menunggu hasil ujicoba.

Sewaktu masuk ke Siak, rasio elektrifikasi listrik baru mencapai 34 persen. Kantor pemerintahan semuanya masih bergantung listrik PLTD Pemkab, begitu juga dengan RSUD. Kondisi ini tak bisa dibiarkan, harus ada upaya kongkrit penanganannya. Puncaknya saat direktur PLN waktu itu Dahlan Iskan berkunjung ke Siak. “Saya ceritakan kondisi listrik di Kabupaten Siak yang terbatas. Apalagi di kampung,” katanyaa.(adv/a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook