PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Berbagai upaya dilakukan Kepolisian Daerah (Polda) Riau guna menekan angka penyebaran Covid-19. Mulai dari pemberian bantuan sosial hingga pengawasan langsung terhadap evakuasi pasien yang positif terpapar. Seperti yang dilakukan Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Sabtu (31/7).
Pagi-pagi sekali, ia sudah mengumpulkan seluruh jajaran di Mapolda Riau guna memberikan pengarahan perihal antisipasi penyebaran Covid-19. Setelah dari sana, jenderal bintang dua ini langsung bergerak meninjau pos pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Tenayan Raya, Pekanbaru.
Di sana, kapolda sudah yang didampingi beberapa pejabat utama Polda Riau menyaksikan langsung evakuasi salah seorang masyarakat Perumahan Pondok Mayang yang terpapar Covid-19. Dengan menggunakan metode virtual, kapolda melihat Bhabinkamtibmas melakukan evakuasi ke ambulans yang telah disediakan.
“Saat ini kami sedang melakukan evakuasi terhadap salah seorang warga yang positif terpapar Covid-19 untuk diantar ke lokasi isolasi milik pemerintah di Rusunawa Bambu Kuning,” ujar Kanit Binmas Polse Tenayan Raya Iptu Azwar melalui virtual.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya selalu melakukan pengawasan serta monitoring secara berjenjang. Termasuk juga berkolaborasi dengan perangkat pemerintah, mulai dari RT, RW hingga kelurahan. Sehingga setiap ada masyarakat yang merasakan gejala, pihaknya langsung melakukan pendataan dan pengawasan.
Melihat itu, Kapolda Irjen Agung mengucapkan terima kasih banyak kepada Bhabinkamtibmas yang tengah bertugas. Ia juga sempat berpesan agar seluruh Bhabinkamtibmas untuk selalu menjaga kesehatan. Sebab, pada situasi saat ini, Bhabinkamtibmas dikatakan kapolda merupakan ujung tombak penanganan.
“Tetap semangat dan jaga kesehatan. Kemudian saya minta kalau sedang evakuasi tetap jaga jarak dengan pasien,” pesan Kapolda Irjen Agung.
Usai melakukan pantauan virtual, Kapolda Irjen Agung kemudian melakukan pembagian sembako kepada warga Tenayan Raya yang memerlukan. Ada lima perwakilan yang saat itu menerima bantuan secara simbolis. Hingga berita ini dimuat, giat pantauan Kapolda Irjen Agung masih berlanjut dengan peninjauan Tempat Isolasi Terpadu Asrama Haji Riau.
Di sana Irjen Agung sempat berbincang-bincang dengan Koordinator Isoter Asrama Haji Riau, Citra. Selain menanyakan beberapa hal tentang isoter Asrama Haji Riau, Kapolda Irjen Agung juga melakukan peninjauan langsung sebuah ruangan yang disiapkan sebagai tempat perawatan tambahan. Sebab, sampai saat ini ruang isolasi di sana sudah penuh.
Hal itu sebagaimana disampaikan Koordinator Isoter Citrea usai berbincang dengan Kapolda Irjen Agung. Dijelaskan dia, awal dimanfaatkan sebagai lokasi isolasi, Asrama Haji Riau hanya membuka satu tower, yakni Tower Musdalifah yang memiliki kapasitas kamar tidur sebanyak 246 kasur.
Seiring dengan pertambahan kasus, pihaknya kemudian menambah satu tower lagi, yakni Tower Khalifah yang memiliki kapasitas sebanyak 255 kasus. “Dan kapasitas saat ini kami nyatakan full. Untuk masyarakat yang ingin masuk, menunggu antrean dan menghubungi call center. Sedangkan untuk pasien yang telah kami isolasi di sini sampai 7 juni kemaren lebih kurang ada 800. Untuk yang sudah dipulangkan ada sekitar 400 orang,” paparnya.
Sementara itu, Kapolda Irjen Agung dalam sambutannya di Isoter Asrama Haji Riau menuturkan, sejak awal pandemi dirinya bersama beberapa stakeholders telah melakukan berbagai rumusan tentang perawatan pasien Covid-19. Baik yang memiliki komorbid maupun dengan kategori ringan.
Diakui dia, persoalan saat ini adalah ketersediaan ruang rawat inap yang ada di rumah sakit. Maka dari itu, pihaknya ingin rentang waktu rawat pasien dari sebelumnya 14 hari, diminimalisir kembali menjadi 10 hari. Bahkan bisa sampai 6-7 hari. Dengan catatan, pasien yang tengah dirawat tetap ditangani dengan baik sampai mengalami kesembuhan.
“Sebab ruangan yang ada akan ditempati oleh saudara kita yang lain. Selanjutnya, dari ruang perawatan yang sudah mengalami peningkatan kesehatan bisa dirawat di isoter ini,” ujarnya.
Ia meyakini dengan sinergitas dan kolaborasi yang baik, penanganan Covid-19 di Bumi Lancang Kuning akan dapat teratasi dengan cepat dan tepat. Dirinya kemudian memberi contoh bagaimana dulunya Provinsi Riau selalu mendapat predikat bencana kabut asap terparah.
Namun dengan sinergitas dan kolaborasi semua pihak, ditambah dengan penggunaan teknologi yang baik, akhirnya bencana kabut asap di Riau dapat ditekan dan bisa dikatakan tidak ada. Upaya tersebut dijadikan Kapolda Irjen Agung sebagai percontohan penanganan Covid-19 di Provinsi Riau ini.
Dari Tempat Isoter Asrama Haji, rombongan kemudian bergerak menuju Universitas Islam Riau di Jalan Kaharuddin Nasution Simpang Tiga Pekanbaru. Saat itu tengah diselenggarakan vaksinasi kerja sama Polda Riau bersama UIR. Ada sebanyak 600 dosis vaksin bagi mahasiswa. Selain itu juga digelar pemberian bantuan sosial sebanyak 400 paket sembako yang diserahkan Kapolda kepada masyarakat sekitar kampus.
Dalam mendukung pelaksanaan kegiatan vaksinasi kali ini, pihak Polda menerjunkan 23 orang tenaga kesehatan dan 3 orang tenaga kesehatan dari pihak kampus.
Kapolda Irjen Agung sambutannya mengatakan pihak Polda Riau ingin memulai sesuatu yang dinilainya sangat penting yaitu vaksinasi bagi generasi muda terutama para menerus bangsa. Vaksinasi kampus menjadi langkah awal untuk menyiapkan kondisi prima sehingga akan mampu bersaing di waktu yang akan datang.
“Kita ketahui pandemi ini merupakan wabah global. Kita berharap warga Provinsi Riau tidak menjadi warga tertinggal yang tidak ingin melaksanakan vaksinasi. Perlunya diambil langkah konkret, memulai langkah kecil dengan hasil yang besar dengan bergotong royong bahu-membahu membawa perubahan Provinsi Riau terutama upaya pencegahan,” ujar Agung.
Disinggung terkait kerja sama yang dilakukan, Agung mengatakan kerja sama yang dibangun bersama UIR merupakan langkah awal bagaimana bisa memastikan kekebalan kelompok (herd immunity) bisa segera terwujud.
“Kita berharap dan terus berusaha agar penanganan ini lebih maksimal, Polda Riau akan terus bersinergi dengan Universitas Riau dan semua pihak dalam mewujudkan herd immunity dengan menggelorakan kegiatan akademika,” lanjutnya.
Sementara itu Rektor UIR Prof Syafrinaldi mengatakan Universitas Islam Riau (UIR) sangat berbangga dan berterima kasih kepada Polda Riau yang telah menjadi pilihan tempat untuk terselenggaranya vaksinasi khusus mahasiswa, pegawai dan masyarakat yang ada di sekitar Kampus UIR.
“Tentunya kegiatan ini harus didukung penuh semua elemen agar bisa berjalan dengan baik dan lancar. Dengan adanya kegiatan vaksinasi di area kampus ini, tentunya kita berharap dapat menurunkan penularan ataupun menambah kekebalan tubuh mahasiswa dari ancaman Covid-19,” ucapnya.
Usai meninjau pelaksanaan vaksin, Kapolda Irjen Agung bersama rombongan kemudian bergerak lagi ke Pasar Cik Puan untuk meninjau pos PPKM dan penerapan prokes dalam aktivitas perniagaan. Di lokasi, Kapolsek Sukajadi Kompol Hendrizal Gani menjelaskan data yang ada di Posko PPKM Pasar Cik Puan diawaki oleh 10 orang di antaranya Bhabinkantibmas, Babinsa, 3 nakes dari Puskesmas Langsat dan 5 relawan Pasar Satgas Covid-19.
Kapolda Riau mengingatkan kepada petugas posko tentang tugas dan fungsinya posko PPKM di Pasar Cik Puan. Menurut orang nomor satu di Polda Riau ini, saat ini yang diperlukan adalah semangat survive dan semangat optimis untuk membangun ekonomi.
“Kita perlu minta agar pedagang tetap optimis, menghadapi situasi kritis perlu dikelola untuk menciptakan inovasi, misalnya berdagang secara online,” ujar Agung.(nda)