SIAK (RIAUPOS.CO) -- Madu Kelulut yang dihasilkan dari budidaya lebah trigona ternyata tidak sekadar mendatangkan keuntungan menggiurkan dari hasil panennya saja. Ternyata keluaran dari industri hilir hasil olahan madu kelulut dapat dikembangkan menjadi produk kosmetik yang menguntungkan seperti sabun kelulut dan sabun propolis seperti halnya di Sungai Mandau.
Hal tersebut terungkap pada kunjungan kerja Bupati Siak Alfedri saat meresmikan Rumah Suluk Bantuan Community Development PT RAPP, Jumat pagi (29/3). Di kesempatan itu, Alfedri dan jajaran didampingi Manajer SHR PT RAPP Syamsuriya M Hasyim juga meninjau penggilingan padi dan budidaya madu kelulut di Kecamatan Sungai Mandau.
Sarang kelulut dan log atau kayu penyangga sebanyak 5 log yang ditinjau tersebut, merupakan hibah dari petani budidaya madu kelulut Kampung Lalang Sungai Apit, untuk dikembangkan oleh petani kelulut di Sungai Mandau.
Bupati Alfedri berharap, ke depan budidaya madu kelulut yang diusahakan warga Sungai Mandau dapat berkembang dan memberikan dampak positif bagi usaha peningkatan ekonomi masyarakat tempatan.
“Budidaya madu kelulut ini sangat menguntungkan. Selain manjur dikonsumsi sebagai suplemen kesehatan, propolisnya ternyata juga bisa diolah menjadi sabun,” kata Alfedri.
Orang nomor satu Negeri Istana itu berharap melalui program CSR PT RAPP ini, ke depan budidaya madu kelulut dapat dikembangkan melalui usaha pembinaan kepada petani terkait pola pengembangan budidaya lebah kelulut, di samping program bantuan perusahaan lainnya terkait pengemasan beras hasil produksi sawah yang ada di Kecamatan Sungai Mandau.
“Kepedulian ini patut diapresiasi. Ini bukti RAPP perhatian kepada masyarakat melalui program bantuan yang telah diberikan, misalnya terkait budidaya madu kelulut dan pengemasan beras lokal tempatan,” sebut Alfedri.
Sementara itu, Manajer SHR PT RAPP Syamsuria M Hasyim menjelaskan, pihaknya memfasilitasi budidaya kelulut di Sungai Mandau sebagaimana harapan Bupati Siak saat mengunjungi petani kelulut di Sungai Apit yang juga merupakan mitra program CD perusahaan.
“Terkait pembuatan sabun itu masih dalam uji coba, yang dibuat dari madu kelulut dan sarangnya kita datangkan dari petani kelulut mitra kita di Kampung Lalang. Sementara ini belum dipasarkan karena masih dalam proses pengajuan izin dari BPOM. Untuk produk sabun sudah ada dua jenis yang berbahan madu kelulut dan propolis yang bermanfaat untuk kecantikan,” ungkapnya.
Ke depan kata dia, pihak RAPP berencana akan mengembangkan produk sabun tersebut di Kabupaten Siak bersama komunitas masyarakat tempatan, di mana perusahaan akan membantu produsen dalam pengemasan produk agar menarik dan bernilai jual.(adv)