OLAHRAGA

Tambah 3 Emas dan 2 Perak, Riau Masih Posisi Ke-8

PON XX Papua 2021 | Kamis, 14 Oktober 2021 - 10:46 WIB

Tambah 3 Emas dan 2 Perak, Riau Masih Posisi Ke-8
Lifter Riau Willy Sandria (tengah) meraih medali emas angkat berat kelas 93 kg putra di Auditorium Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura, Rabu (13/10/2021). (PB PON XX PAPUA/HADI ABDULLOH/RIAUPOS.CO)

JAYAPURA (RIAUPOS.CO) - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan atlet-atlet Riau di PON XX Papua. Kemarin (13/10), tiga medali emas dan 2 perak berhasil disumbangkan untuk Bumi Lancang Kuning. Emas berasal dari cabang olahraga (cabor) kempo melalui Maulana Mursyid di kelas Randori  65 kg putra. Kemudian cabor tinju, Ingatan Ilahi tak tertandingi di kelas 52 kg putra. Satu emas lagi dari cabor angkat berat melalui Willy Sandria di kelas 93 kg putra. 

Sementara itu, dua medali perak diraih cabor angkat berat melalui Sri Rahayu di kelas 84 kg putri dan Sigit Prasetyo kelas 105 kg putra. Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Perkumpulan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pabersi) Riau Drs H Sanusi Anwar bersyukur dengan pencapaian yang diraih para lifter Riau di ajang PON XX Papua.


"Alhamdulillah, patut kita syukuri hasil hari ini (kemarin, red). Satu medali emas dari Willy Sandria dan dua perak dari Sri Rahayu dan Sigit Prasetyo sudah membuat kita mencapai target yang diharapkan," ujarnya.

Dikatakan Sanusi, medali yang diraih melebihi target jika saja Sri Rahayu tidak kecolongan di angkatan terakhir deadlife yang membuatnya harus mengakui keunggulan lifter Jawa Barat Maria S Magdalena. Sejatinya angkat berat Riau, kata Sanusi, mewaspadai lifter Papua, Seila Wamory yang sejak angkatan squat keduanya saling memcahkan rekor nasional. Sri Rahayu di angkatan kedua 275 kg, menjadi 277,5 kg, lalu dipecahkan Seila Wamory di angkatan 285 kg dan memecahkan rekornas, 287,5 kg menjadi 290 kg.

Di angkatan bench pres gantian Sri Rahayu memimpin. Namun saat angkatan deadlife baik Seila Wamory dan Sri Rahayu kecolongan disalip Maria S Magdalena. "Alhamdulillah, atlet angkat berat kembali berhasil menyumbangkan satu medali emas lagi dan 2 perak. Sehingga total angkat berat mengumpulkan 3 medali emas, 5 perak 1 perunggu," terangnya.

Dikatakan Sanusi, Riau masih berpeluang menambah medali emas di pertandingan terakhir hariini (14/10) melalui Rini Maisuri di kelas 84+ kg. 

"Semoga harapan kita terwujud, mohon doanya," ujarnya.

Sementara itu Sekretaris Umum (Sekum) KONI Riau Deni Ermanto mengatakan, tambahan 3 emas dan 2 perak tersebut membuat Riau berada di posisi ke-8.  "Riau masih berada di posisi ke-8 klasemen sementara dengan 20 medali emas, 23 perak dan 18 perunggu," ujar Deni. 

Di  sisi lain, torehan 1 emas dari Maulana Mursyid membuat kempo sudah mengumpulkan 2 medali bagi Riau. Medali lainnya adalah perunggu yang diraih Nor Lolita Mayasari di kelas 55 kg putri.  "Atlet kempo Riau Maulana Mursyid berhasil mengalahkan atlet kempo asal Provinsi Banten, Feric Julianto dalam babak final," terangnya.

Manajer tim Kompol Vera Taurensa didampingi pelatih  Azizan Efendi merasa bangga atas raihan prestasi dari atletnya. Maulana berhasil menang dalam pertandingan yang berlangsung selama tiga babak dengan menyerang paling banyak. "Ini kemenangan kedua bagi Maulana Mursyid atas lawan yang sama. Sebelumnya keduanya juga bertemu di babak penyisihan dan Mursyid berhasil menangkan pertarungan. Medali ini merupakan medali pertama bagi Maulana Rasyid di ajang PON di penampilan pertama juga di PON," ujar Vera.

Sementara itu, dari cabor tinju Sekretaris Umum Pertina Riau, Hasbullah Yazul mengatakan, Ingatan Ilahi berhasil meraih medali emas setelah menang angka menghadapi atlet tinju dari DKI Jakarta Aldom Sugoro pada partai final yang berlangsung di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura, Rabu (13/10).

"Alhamdulillah Ingatan Ilahi berhasil mengalahkan petinju DKI Jakarta Aldom Sugoro. Riau sudah mengumpulkan 1 medali emas dan 1 perunggu melalui Robi Rianto," ujarnya.(dof)
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook