PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Cabang olahraga (cabor) dayung menjadi sumber medali bagi Riau di PON XX Papua. Setelah menyumbangkan dua emas melalui Maizir Riyondra dan dua perak melalui Raudani Fitra, kemarin (3/10) atlet dayung Riau kembali berjaya. Emas ketiga di cabor ini datang dari Nopriadi di nomor canoe slalom C-1 putra.
Nopriadi berhasil mencatatkan waktu 1.04 detik untuk mengungguli seterunya Ade Yoan Sutanto dari Jawa Barat yang meraih medali perak. Sementara jagoan tuan rumah Wolemus Raubaba harus puas dengan medali perunggu.
Manajer Tim Dayung Riau Amrisal mengungkapkan rasa bangga dan senang atas emas yang diraih Nopriadi.
"Alhamdulillah, Nopriadi berhasil meraih medali emas bagi Riau. Hingga saat ini khusus cabor dayung sudah mengumpulkan 3 emas dan 2 perak," ujar Amrisal.
Rasa bangga bercampur haru juga dirasakan Nopriadi. Perjuangan kerasnya selama ini membuahkan hasil. Ia pun mengucapkan rasa syukur atas keberhasilan itu.
"Alhamdulillah, saya merasa sangat bangga sekaligus terharu dan bersyukur bisa mendapat emas," ujar Nopriadi.
Ia mengungkapkan emas tersebut dipersembahkannya kepada orang tua, PODSI Riau dan seluruh masyarakat Riau. Dikatakannya, prestasi yang telah diraihnya tidak lepas dari dorongan orang tua, pengurus PODSI dan doa masyarakat Riau.
"Ini berkat doa. Dan medali ini akan dipersembahkan untuk orang tua dan masyarakat Riau umumnya," katanya.
Amrisal menambahkan, peluang menambah medali masih terbuka dari dragon boat. Riau akan turun di tiga nomor yang akan bertanding pada 8 Oktober itu. Untuk itu ia berharap agar atlet selalu dalam keadaan sehat sehingga bisa kembali mendulang emas.
"Mudah-mudahan kawan-kawan yang masih berada di Riau yang mau berangkat tanggal 5 ini tidak ada masalah dan tanggal 8 kita turun untuk dragon boat-nya," ujarnya.
Di sisi lain, cabor senam kemarin menambah 1 perak dan 1 perunggu. Perak diraih Muhammad Afrizal di nomor artistik gelang-gelang. Sementara perunggu diraih Muhammad Tri Saputra di nomor artistik kuda-kuda pelana.
Pelatih Senam Riau Markos optimistis senam kembali mendulang medali karena masih ada beberapa nomor lagi yang akan dipertandingkan.
"Beberapa nomor tersebut di antaranya palang sejajar dan palang tunggal dengan atletnya Agung dan M Tri. Kemudian M Afrizal di kuda lompat, serta Puja Sri Safitri dan Ratisa di nomor lantai," sebutnya.
Di cabor muaythai, Riau meraih 1 perak melalui Oqta Mesi Simorangkir di kelas 43 Kg. Di babak final, Oqta harus mengakui keunggulan Nur Saadah dari Jawa Barat. Sementara di kelas 48 kg putra Zurian Maulana Adhameraih mendapat medali perunggu.
Di cabor wushu, Riau meraih dua perunggu melalui Pernando Sitompul di kelas 48 kilogram Wira Swandi Gea di kelas 70 kg.
Hingga saat ini Riau berada di posisi kedelapan dengan total 15 medali. Yakni 5 emas, 5 perak, dan 5 perunggu. Posisi pertama masih ditempati DKI Jakarta dengan 78 medali (33 emas, 21 perak, dan 24 perunggu). Disusul tuan rumah Papua yang mengumpulkan 64 medali. Yakni 28 emas, 12 perak dan 24 perunggu. Posisi ketiga ditempati Jawa Barat yang telah mengumpulkan 73 medali. Yakni 22 emas, 23 perak dan 28 perunggu.(dof)