(RIAUPOS.CO) - Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua secara resmi dibuka Presiden Joko Widodo di Stadion Lukas Enembe, Sentani, Papua, Sabtu (2/10). Upacara pembukaan PON Papua dibuka dengan lagu 'Sa Papua' yang dibawakan oleh seniman asal Papua, Edo Kondologit, Nowela, dan Michael Jakarimilena. Nyanyian tersebut diiringi oleh para penari Tifa.
Upacara pembukaan kemudian berlanjut dengan defile kontingen dari setiap provinsi yang ambil bagian di PON Papua. Selain atlet, terdapat pula wasit dan perwakilan dari 34 provinsi dalam defile tersebut. Perwakilan kontingen Papua menutup parade atlet dalam upacara pembukaan PON Papua. Setelah itu disusul dengan parade bendera 34 provinsi.
Jokowi menuturkan, PON ini menggambarkan kemajuan Papua, menunjukkan kesiapan infrastruktur dan kesiapan masyarakat Papua dalam menyelenggarakan acara besar untuk berprestasi di kancah nasional dan internasional.
"Dengan mengucap bismillah, dengan nama Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang PON XX Papua secara resmi saya nyatakan dibuka," ujar Jokowi dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (2/10).
Jokowi mengatakan, perasaan dirinya dan perasaan masyarakat pasti sama. Karena bangga berada di tanah Papua dan di stadion terbaik di Asia Pasifik ini. "Kita bangga membuka PON XX, PON yang pertama kali diselenggarakan di tanah Papua," katanya.
"PON ini juga punya makna besar bagi seluruh masyarakat Indonesia. PON ini adalah panggung persatuan, panggung kebersamaan, panggung persatuan, panggung kesetaraan dan panggung keadilan untuk maju bersama sejahtera bersama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," tambahnya.
Menurut Jokowi, prestasi anak muda Papua harus terus dipupuk dan dikembangkan. Prestasi atlet berprestasi yang dimiliki Papua harus diikuti oleh anak-anak muda bumi cenderawasih ini.
"Marilah kita rayakan PON ini dengan penuh sukacita, menjunjung tinggi sportivitas mempererat tali persaudaraan, kebersamaan, kesetaraan serta persatuan dan eksatuan bangsa, yakinlah kemajuan Papua akan berjalan cepat, mari tunjukkan partisipasi kita untuk menjamin keberhasilan PON XX ini," ujarnya.
Sebelum pembukaan, Presiden Jokowi menandatangani prasasti venue dan fasilitas olahraga di PON XX di Papua. Menurut Jokowi, setelah perhelatan PON harus bisa dirawat dan dijaga dengan baik.
"Setelah mampu membangun venue terbaik ini pekerjaan kita belum selesai, tugas selanjutnya adalah menjaga, tugas selanjutnya adalah merawat, dan tugas selanjutnya memanfaatkan venue ini dengan sebaik-baiknya," ujar Jokowi di Papua seperti yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (2/10).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, dirinya tidak ingin fasilitas yang sudah dibangun dengan dana besar dan berstandar internasional, nantinya malah tidak bisa dimanfaatkan dengan baik sehingga menjadi sepi dan rusak.
"Saya tidak ingin setelah PON usai fasilitas yang telah dibangun dengan dana besar dan berstandar internasional ini justru menjadi tempat yang sepi. Tidak terawat dan akhirnya rusak. Ini yang kita tidak mau," katanya.
Jokowi juga mengimbau kepada kepala daerah di Papua untuk menyiapkan manajemen pengelolaan dari fasilitas pascaperhelatan PON. Sehingga nantinya bisa lahir atlet Indonesia yang berprestasi.
"Oleh sebab itu saya minta kepada gubernur, kepada bupati dan wali kota, agar segera menyiapkan manajemen pengelolaan fasilitas umum secara profesional agar venue-venue yang ada terpelihara dengan baik," tuturnya.
"Manfaatkan venue ini sebagai tempat penyaringan bibit unggul olahraga pembinaan para atlet papua untuk semakin berprestasi baik di tingkat nasional maupun tingkat dunia," tambahnya.
Diketahui, PON XX Papua berlangsung di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke pada 2-15 Oktober 2021. Sebanyak 37 cabang olahraga yang dipertandingkan dalam PON XX, dan perlombaan itu diikuti oleh sekitar 10.000 atlet serta staf/ofisial dari 34 provinsi, termasuk Riau.
Wakil Gubernur Riau, H Edy Natar Nasution juga ikut pembukaan kemarin. Wagubri mengapresiasi keberhasilan kontingen Riau meraih 4 emas, 3 perak, dan 2 perunggu sebelum upacara pembukaan PON 2021 Papua.
Menurut Edy Natar, apa yang didapat para atlet Riau itu sangat membanggakan karena dengan berada di posisi klasemen sementara perolehan medali, Riau nomor satu dari Sumatera. "Saya ucapkan terima kasih untuk perjuangan para atlet Riau. Ini membanggakan kita semua," jelas orang nomor dua di Riau tersebut, Sabtu (2/10) saat ditemui di Jayapura.
Mantan Komandan Korem (Danrem) 031/Wirabima ini mengharapkan prestasi atlet yang telah meraih medali ini dapat memotivasi atlet lain yang akan bertanding selanjutnya.
Riau sendiri masih berusaha mempertahankan target masuk 10 besar di PON 2021 Papua. Riau masih mengandalkan medali dari beberapa cabor yang akan bertanding. Di antaranya anggar, angkat berat, panahan, dayung, sepaktakraw, aeromodeling, dan beberapa cabang lainnya.
"Kita semua berharap mereka termotivasi untuk menyusul prestasi para atlet yang sudah menyumbangkan medali. Saya berharap, target masuk 10 besar di PON XX Papua bisa tercapai," harapnya.
Di bagian lain, Edy Natar juga meminta para atlet tetap menjaga kedisiplinan. Misalnya, mereka terus menjaga stamina dan fisik. Dia juga meminta agar atlet dapat menahan diri melakukan kegiatan lain di luar kepentingan pertandingan sebelum pertandingannya selesai.
Selain itu, Edy Natar juga mengingatkan kondisi pandemi Covid-19 yang juga masih ada di Papua, sehingga para atlet harus menjaga protokol kesehatan dengan ketat. "Penerapan protokol kesehatan di sini sudah baik, tetapi kita juga harus disiplin. Karena pencegahan Covid-19 ini adalah tanggung jawab bersama," ujarnya mengakhiri.
Selain menghadiri pembukaan PON 2021 di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Sabtu malam, dan memberi motivasi para atlet di Jayapura dan Kabupaten Jayapura, Edy Natar juga akan terbang ke Merauke. Di sana dia juga akan meninjau persiapan dan perjuangan para atlet dengan memberi motivasi kepada mereka.(hbk/jpg)
Laporan HARY B KORI'UN, Jayapura