PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) membantah dirinya mundur dari bursa calon legislatif ke Senayan atau tingkat DPR RI. Itu setelah beredar kabar, bahwa Bagus mundur karena diberi nomor urut yang tidak sesuai keinginan oleh partai.
Saat dikonfirmasi Riau Pos, Bagus menyatakan hanya merasa kecewa, bukan mundur. “Saya meniti karir berpolitik dari bawah sehingga mampu membuktikan bertahan 3 periode. Saya menyatakan tetap maju sebagai bacaleg DPR RI dapil Riau 1,” tegasnya kepada Riau Pos, Ahad (29/7).
Soal kekecewaan yang ia alami, anggota DPRD Riau itu menyebut dirinya tidak sependapat dengan langkah PAN yang tidak melakukan rekruitmen dan kaderisasi dalam penyusunan bakal calon legislatif (bacaleg). Sehingga fenomena politikus loncat pagar yang dicalonkan lewat parpol berulang dan terus berulang setiap pemilu.
“Tugas dan fungsi parpol melakukan kaderisasi dinilai masih sebatas teori. Partai politik masih berpikir pragmatis, daripada menjalankan fungsi kaderisasi. Padahal, kegagalan kaderisasi dan sikap pragmatis partai politik akan menghambat konsolidasi demokrasi dan matinya jalan penjenjangan karir politik,” sebutnya.
Hal itu, lanjut dia, membuat bangsa semakin krisis sosok negarawan. Sebaliknya subur tokoh pokrol politik. Biang dari segala masalah itu dikatakan dia tidak adanya regulasi yang mengatur di KPU. Sementara menjadi rahasia umum justru tidak adanya regulasi itu justru yang meminta parpol. “Kesalahan bukan pada KPU atau figur baru yang masuk parpol atau politisi kutu loncat sekalipun. Tetapi aturan itu memang malah yang menolak parpol,” tambahnya.
Terkait nomor urut, Bagus berpendapat bahwa sistem pemilu proporsional terbuka merupakan sistem yang cenderung membebaskan pemilih untuk memilih calon yang diinginkan. Sistem pemilu bukan lagi berdasarkan nomor urut tetapi perolehan suara terbanyak.
“ Pemilu 2014 saya nomor urut 3 ternyata jadi juga dan berhasil lolos. Jadi kekecewaan itu bukan perkara nomor urut tetapi penekananya pentingnya kaderisasi parpol. Pemilu sekarang nomor urut peci banyak gagal, malahan yang nomor urut bawah berhasil menang,” tambahnya.(nda)