Denny Indrayana Bongkar Bocoran Putusan MK, Mahfud: Kita Lihat Siapa yang Benar

Politik | Senin, 29 Mei 2023 - 23:32 WIB

Denny Indrayana Bongkar Bocoran Putusan MK, Mahfud: Kita Lihat Siapa yang Benar
Menko Polhukam Mahfud MD. (KEMENKOPOLHUKAM)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut tindakan pembocoran putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan Pemilu Legislatif tertutup 2024 adalah salah. Namun, penelusuran perlu dilakukan untuk memastikan kebenaran adanya kebocoran.

"Kalau betul itu bocor, itu salah. Yang salah, satu yang membocorkannya di dalam. Saya tadi sudah ke MK supaya diusut siapa di dalam yang sudah bicara itu. Kalau memang sudah diputuskan, kalau memang bocor, tapi bisa jadi tidak bocor juga," kata Mahfud di Jakarta Selatan, Senin (29/5/2023).


Selain itu, Denny Indrayana yang mengumumkan ke publik mengenai bocoran putusan ini juga harus memberikan pembuktian. Kelak publik akan mengetahui kebenaran dari putusan yang sesungguhnya.

"Denny juga supaya menjelaskan bahwa itu benar, dan itu nanti tentu akan terlihat dalam perjalanan waktu, siapa yang benar siapa yang salah, tapi tidak boleh sebuah putusan belum diketok, bocor ke orang," jelas Mahfud.

"Kalau sudah diketok, harus disebarkan supaya tidak ada yang mengubah, kan gitu kalau di MK," jelasnya.

Sebelumnya, eks Wamenkumham Denny Indrayana melalui cuitannya di media sosial mengaku mendapat kabar bahwa MK akan menetapkan sistem pemilu kembali ke proporsional tertutup. Menurut Denny, masyarakat sebagai pemilih hanya akan memilih gambar partai politik pada pemilu legislatif.

"Saya mendapatkan informasi penting. MK akan memutuskan pemilu legislatif kembali ke sistem proporsional tertutup, kembali memilih tanda gambar partai saja," ungkap Denny Indrayana dalam cuitan pada akun media sosial Twitter.

Denny menduga, putusan sistem pemilu itu akan terdapat perbedaan pendapat hakim konstitusi atau dissenting opinion. Ia menyebut, komposisi itu berbanding enam dan tiga dari sembilan hakim konstitusi.

"Info tersebut menyatakan, komposisi putusan enam berbanding tiga dissenting," ucap Denny.

Saat dikonfirmasi JawaPos.com terkait sumber informasi yang diperolehnya itu, kata Denny, dipastikan bisa dipertanggungjawabkan kredibilitasnya. Namun, Denny enggan membocorkan informannya itu. Ia memastikan, sumbernya bukan dari hakim konstitusi.

"Tentunya saya sangat yakin kredibilitasnya," pungkas Denny.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook