JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Suara pendukung atau pemilih Presiden Jokowi di Pilpres 2019 diprediksi sejumlah kalangan masyarakat akan mengalir ke Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Ditunjuknya putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, menjadi Ketua Umum PSI, Senin (25/9) lalu mengindikasikan arah suara Jokowi di Pilpres lalu, mau diarahkan ke Prabowo. Sebab hingga kini, ada kecenderungan PSI mendukung Prabowo di Pilpres 2024 nanti.
Sekjen PPP sekaligus Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo (TNPGP), Arwani Thomafi menuturkan, dalam pertemuan empat ketua umum pengusung Ganjar Pranowo di Gedung HighEnd, Jakarta Pusat, Rabu siang (27/9), tidak membahas soal masalah dukungan PSI ke Prabowo.
Menurut Arwani, mereka lebih tertarik membahas tentang bagaimana kerja mereka, bagaimana mereka turun dan hadir di tengah-tengah masyarakat bersama Ganjar Pranowo.
Menurut Arwani, adanya rumor mengenai Jokowi mendukung capres tertentu, dinilainya hanya sebatas dinamika politik yang harus dihadapi.
"Untuk situasi lain misalnya, ada tokoh tertentu, partai politik tertentu, ada pergerakan-pergerakan dari pasangan yang lain, koalisi lain. Ya itulah yang harus terjadi," ujarnya.
Dia menambahkan, dalam kompetisi pemilu setiap peserta harus bisa bersaing untuk merebut hati rakyat.
"Karena kontestasi dalam pemilu, ya namanya kontestasi kompetisi, memang harus saling berebut, harus saling menyampaikan visi misi, bagaimana program yang ditawarkan masyarakat, yang apa yang harus dilakukan," ujarnya.
"Ya apakah akan menghentikan semua-semua program Pak Jokowi lalu mengubah yang baru, misalnya begitu, atau kita melanjutkan menghadirkan perbaikan-perbaikan yang lebih baik lagi di masyarakat," tutupnya.
Sementara itu Ketua TNPGP Arsjad Rasjid menegaskan, pihaknya fokus untuk pemenangan Ganjar dan tidak terpengaruh dengan isu-isu liar soal poros koalisi, termasuk soal kemunculan skenario dua poros di Pilpres 2024.
"Isunya (dua poros) enggak ada buat kami. Yang jelas bagi kami Ganjar presiden, gitu. Jadi memang tidak ada pembahasan itu (isu dua poros)," kata Arsjad usai pertemuan di Lantai 5 Gedung HighEnd.
Hal serupa juga disampaikan Wakil Ketua DPP Partai Hanura, Benny Rhamdani yang turut mengikuti pertemuan tersebut.
"Tidak ada perubahan formasi, Pak Ganjar tetap dicalonkan oleh partai pengusung kerja sama politik sebagai presiden. Jadi ini menjawab rumor-rumor dan perkembangan politik melalui berbagai media yang beredar," tegasnya.
Sumber: Pojoksatu.id
Editor: Edwar Yaman