JAKARTA (RIAUPOS>CO) – Sejumlah perguruan tinggi mulai menggelar orientasi mahasiswa baru secara tatap muka. Salah satunya Universitas Budi Luhur. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berkesempatan hadir memberikan kuliah umum, di hadapan 1.060 orang mahasiswa baru.
Dalam kuliah umum tersebut, AHY menyampaikan beberapa isu strategis. Mulai dari isu sosial, pendidikan, hingga politik. Di antara isu politik yang dia singgung adalah adanya praktik money politic atau politik uang.
“Money politic ini bentuknya beragam,” kata putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu di auditorium Universitas Budi Luhur pada Senin (26/9/2022).
AHY yang hadir didampingi sang istri Annisa Pohan itu menjelaskan politik uang terjadi ketika ada orang yang pingin dipilih dan merasa bisa membeli suara rakyat. Praktik money politic bisa terjadi mulai di pemilihan umum tingkat daerah, hingga tertinggi di ajang pemilihan presiden.
Menurut AHY praktik money politic itu bertentangan dengan sistem politik yang ada. Dia mengatakan di iklim politik yang demokratis, semua orang berhak untuk memilih dan dipilih.
“Tetapi money politic terjadi ketika ada transaksi yang di luar batas. Ada pragmatisme yang melampaui batasnya,” katanya.
Pria yang pernah bersaing dalam Pilgub DKI Jakarta itu mengatakan, dalam praktik money politic ada yang terang-terangan membeli suara pemilih di tempat pemungutan suara (TPS).
“Vote buying di TPS. Ini tidak sehat. Sebab hanya yang punya uang, yang memiliki potensi untuk jadi wakil rakyat atau pemimpin," ujarnya.
Padahal, ujar AHY, bangsa Indonesia memiliki putra-putri yang hebat. Memiliki misi dan visi cemerlang menciptakan kesejahteraan bangsa Indonesia. Tetapi ada kalanya mereka terbentur dengan finansial dan tidak bisa membeli suara.
Forum kuliah umum tersebut mengambil tema Peran Milenial dalam Bela Negara. Dia mengatakan semua generasi memiliki kewajiban bela negara sesuai dengan masanya. Jadi tidak perlu dibenturkan antara generasi senior hingga generasi Z yang saat ini duduk di bangku perkuliahan.
“Saya ingin berbagi pengalaman sekaligus saling menginspirasi bahwa Indonesia yang kita cintai, harus didukung SDM kuat yang juga tangguh unggul dan bisa membawa kemajuan di negeri ini,” terangnya
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman