JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Strategi politik yang cenderung agresif dan frontal saat ini dinilai tengah dijalankan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais. Itu lantaran pemilihan presiden masih dua tahun lagi.
Akan tetapi, pendiri PAN itu memang secara terbuka telah mengajak umat Islam memilih Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 mendatang.
"Pak Amien saya kira tengah menjalankan manuver politik yang agresif dan frontal. Karena walau bagaimanapun, ia masih memegang pengaruh di lingkungannya, walau semakin tergerus. Tapi saya akui manuvernya ini langkah yang cerdik," kata Sekretaris Jenderal Serikat Kerakyatan Indonesia (Sakti) Girindra Sandino kepada JPNN.com, Selasa (25/7/2017).
Dia menyatakan hal itu lantaran dalam ilmu politik diketahui ada dua hal mendasar yang dibutuhkan untuk membangun kekuatan politik, yakni modal kapital atau uang dan modal sosial yang mengedepankan akumulasi dari kredibilitas, popularitas dan jaringan di masyarakat.
"Kedua hal ini sangat penting. Misalnya modal kapital, dibutuhkan untuk melakukan marketing politik besar-besaran melalui media massa, pengerahan massa dan lain-lain," terangnya.
Girindra menjelaskan, politikus yang cerdik biasanya pasti sudah berhitung. Akan tetapi, tak bisa dimungkiri, selalu ada kaum oportunistik atau petualang politik yang melakukan manuver lebih awal, agresif dan frontal demi kepentingan tertentu.
Lebih jauh, soal modal sosial, Girindra juga menilai sangat penting. Itu lantaran legitimasi politik dimiliki ketika seseorang mendapat dukungan massif dari masyarakat, organisasi kemasyarakatan.
"Modal sosial adalah pengakuan, perhatian dan ketenaran dalam masyarakat. Saya kira inilah yang sedang dibangun Pak Amien," tandasnya. (gir)
Sumber: JPNN
Editor: Boy Riza Utama
