Pemerintah Harus Buat Opsi-Opsi untuk Selamatkan Keuangan Negara

Politik | Kamis, 25 Agustus 2022 - 18:13 WIB

Pemerintah Harus Buat Opsi-Opsi untuk Selamatkan Keuangan Negara
Bendahara Umum Partai Gelora, Achmad Riyaldi (ISTIMEWA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Partai Gelombang Rakyat (Gelora) meminta pemerintah memprioritaskan penggunaaan anggaran negara pada hal-hal yang sangat prioritas. Bukan sebaliknya digunakan untuk pembangunan proyek-proyek mercusuar yang dilakukan dalam situasi ketidakpastian global.

"Bagaimana anggaran pemerintah yang memang dalam serba keterbatasan ini, digunakan untuk hal-hal yang memang prioritas, sangat prioritas, bukan kepada hal-hal yang sifatnya itu proyek-proyek mercusuar," kata Bendahara Umum Partai Gelora, Achmad Rilyadi, melalui keterangannya, Kamis (25/8/2022).


Achmad Rilyadi menanggapi rencana pemerintah menaikkan harga BBM pada pekan ini. "Karena keuangan negara yang sedang dalam kondisi yang sangat pas-pasan itu, kita berharap pemerintah mempertimbangkan berbagai opsi-opsi, selain mengurangi subsidi konsumsi BBM," katanya.

Ia mengatakan, jika pemerintah menempuh opsi untuk menaikkan harga BBM, maka akan membawa konsekuensi pada kenaikan harga kebutuhan pokok dan kenaikan harga-harga lainnya.

"Hal ini tentu akan semakin memberatkan masyarakat. Karena itu, apa yang dilakukan pemerintah sekarang, harus memberikan solusi yang betul-betul kompatibel dengan kondisi rakyat," ujarnya.

Mantan anggota Komisi VII DPR ini berharap pemerintah segera membuat desain ketahanan energi baru terbarukan dalam rangka mengurangi penggunaan fosil sebagai sumber energi.

Sebab, kapasitas produksi kilang minyak (lifting) saat ini rendah, tidak sebanding dengan konsumsi yang tinggi, sehingga pemerintah harus mengimpor BBM untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

"Kenaikan harga minyak dunia ini bisa menjadi momentum mempercepat penggantian BBM dari fosil ini sebagai sumber energi diganti dengan energi terbarukan. Kita memerlukan desain ketahanan energi terbarukan sekarang," pungkasnya.

Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook