PILKADA MERANTI

Diserang Rumor sebagai Calon Boneka Irwan Nasir, Ini Kata Hery Saputra

Politik | Selasa, 22 September 2020 - 22:02 WIB

Diserang Rumor sebagai Calon Boneka Irwan Nasir, Ini Kata Hery Saputra
Bapaslon Bupati dan Wakil Bupati Pilkada Meranti Hery Saputra dan Muhammad Khozin.(IST)

MERANTI (RIAUPOS.CO) - Dinamika politik di Kepulauan Meranti dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun ini begitu dinamis. Bahkan, dinamika tersebut sampai mengarah ke isu provokasi soal calon boneka.

Dimana bapaslon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Hery Saputra dan Muhammad Khozin yang diterpa rumor tidak sedap itu.


Pasalnya mantan PNS dan anggota DPRD ini dituding hanyalah calon boneka yang sengaja dimunculkan oleh Bupati Kepulauan Meranti, Irwan Nasir yang bertujuan untuk mempertahankan tampuk kekuasaan dan dinasti politiknya.

Heri Saputra SH atau yang akrab dipanggil Erga merespon dan membantah tegas rumor yang berkembang. Menurutnya rumor itu sengaja dihembuskan oleh pihak lawan dan pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menurunkan kepercayaan masyarakat.

Dia begitu yakin isu mengenai calon boneka hanya dipakai untuk black campaign. 

“Ini adalah isu yang tidak bertanggungjawab yang dilemparkan kepada kami. Indikasi seperti itu sudah kami tangkap jauh-jauh hari yang berkaitan dengan adanya ketakutan lawan," ujar Hery, Senin (22/9/20). 

Menurut Heri bahwa keberanian dirinya maju sebagai calon Bupati Kepulauan Meranti dengan mengorbankan karir ASN yang sedang cemerlang 20 tahun sisa masa pengabdian, adalah sesuatu yang tidak masuk akal kalau dirinya maju itu disebabkan faktor-faktor yang tidak rasional.

Baginya tantangan untuk maju sebagai bupati itu disebabkan dia mempunyai kapabilitas sebagai kepala daerah dan keyakinannya bahwa dirinya mampu untuk memimpin kabupaten terbungsu di Provinsi Riau ini. 

Dengan sejumlah pengalaman yang pernah dirasakan sebagai ASN, pimpinan partai politik, staf ahli DPRD, di organisasi, dan pengalaman- pengalaman lain di masyarakat, cukup untuk meyakinkan dirinya bahwa Kepulauan Meranti bisa berkembang dengan baik di bawah kepemimpinannya. 

"Saya bukan calon bupati boneka yang dihembuskan oleh lawan politik. Secara pribadi karena saya berlatar belakang ASN dan dan pernah bertugas di beberapa tempat di OPD. Dan tentu secara emosional saya tidak hanya mengenal karakter dan kepemimpinan Bupati Irwan saat ini, namun saya juga mengenal dan mengetahui persis kelebihan dan kekurangan dari Bupati Irwan hari ini," ujarnya lagi.

Terkait kelebihan yang dimiliki Bupati Irwan selama memimpin Kepulauan Meranti tentu terdapat beberapa kelemahan, dan itu diyakini dirinya bisa menutupi, memperbaiki dan menyempurnakan hal tersebut.

"Patut kita apresiasi capaian-capaian yang sudah diraih oleh Bupati Irwan selama dua periode namun terkait kelemahan dan kekurangan tentu setiap manusia dan pemimpin manapun di dunia pasti memiliki kelemahan dan kekurangan dan saya meyakini kelemahan dan kekurangan Irwan itu bisa disempurnakan," kata Hery.

Hery tentu menyadari bahwa kedekatan dirinya secara emosional atau hubungan antara atasan dan bawahan dengan Bupati Irwan dijadikan lawan politik untuk menyerang itu bukan persoalan yang dikhawatirkan.

Menurut Hery, sebab ketika kekuasaan dan kepemimpinan itu berhasil diraih maka beliau tentu adalah pemegang kendali penuh untuk kebijakan pembangunan daerah di Kepulauan

Meranti dan tidak ada satupun yang bisa memberikan intervensi kecuali berdasarkan konstitusi dan diatur oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dikatakan Hery seorang bupati boneka tidak punya kemampuan dan hanya dikendalikan oleh pihak lain. Sementara segudang pengalaman yang dimilikinya sudah mampu untuk memimpin daerah.

Adapun pengalaman yang dimiliki Heri dari semua sektor yang sudah pernah digelutinya adalah modal besar bagi dirinya untuk memimpin daerah yang heterogen dan terdiri dari suku-suku dan ras ini mulai dari, pendidikan agama, urusan sosial kemasyarakatan, ekonomi pemerintahan, legislatif dan kepeduliannya soal budaya.

"Untuk itu marilah kita berpolitik secara santun tidak saling menjatuhkan karena setiap calon adalah putra-putra terbaik daerah ini," pungkasnya. 

Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook