JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kembali menegaskan komitmen untuk mendukung pemerintahan Joko Widodo lima tahun mendatang. Penegasan itu menjadi salah satu pesan yang muncul dalam pembukaan Muktamar V PKB di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, kemarin (20/8).
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyatakan, bersama Jokowi, partainya menjadi bagian dari sejarah perubahan bangsa. Sejarah perubahan ke arah yang lebih cepat.
"Ke depan, PKB bersama Jokowi akan menjadi peletak peradaban bangsa," terang Gus Ami, sapaan baru Muhaimin, saat pembukaan muktamar.
Menurut dia, masyarakat menyaksikan keberanian Jokowi membangun infrastruktur dengan menanggung berbagai risiko. Jokowi berani mengonsentrasikan pembangunan infrastruktur selama lima tahun. Awalnya, kata dia, ada rasa waswas dan khawatir. Namun, semua menjadi terang ketika Jokowi meresmikan Moda Raya Terpadu (MRT).
Menurut Muhaimin, infrastruktur jalan tol dan pengembangan teknologi merupakan bagian utama pembangunan peradaban. "Infrastruktur menjadi fondasi, sudah terbukti dan akan dilanjutkan," tegasnya. Selanjutnya dilakukan pembangunan sumber daya manusia.
Dia menegaskan, PKB akan senantiasa berada di belakang Presiden Jokowi untuk mempercepat dan menyukseskan pembangunan. Ancaman perpecahan tidak perlu dikhawatirkan. Sebab, PKB dan NU menjadi kekuatan yang menopang persatuan.
PKB juga mendukung perkembangan teknologi. Cara pandang atau opini bisa disampaikan melalui media sosial yang terbuka. Seluruh kepengurusan partai, mulai pusat sampai desa maupun RT dan RW, harus memanfaatkan teknologi dalam menjalankan manajemen partai.
Politikus kelahiran Jombang itu menambahkan, dalam muktamar kali ini, pihaknya akan merumuskan tiga agenda strategis PKB. Yaitu, meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, peningkatan usaha kecil dan menengah, serta dakwah sosial dan kebudayaan.
Semua sektor masuk dalam tiga agenda itu. Mulai sektor ekonomi, budaya, maupun infrastruktur.
Muktamar PKB kemarin secara resmi dibuka Presiden Jokowi. Hadir dalam acara tersebut sejumlah menteri seperti Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menkum HAM Yasonna H. Laoly, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, serta Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Ada pula para ketua umum partai politik.(jpg)
Editor: Arif Oktafian