PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan bahwa peran tokoh lintas agama penting dalam upaya menyukseskan Pemilu 2024. “Peran penting ini adalah menjadikan Pemilu menjadi suasana yang damai dan adanya kebersamaan,” ujar Kapolda. Hal itu diungkapkannya saat menjadi nara sumber dalam dialog lintas agama yang ditaja oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Riau, Selasa (20/6).
Adapun tema adalah “Peran Lembaga Kepolisian Dalam Menjaga Netralitas dan Keamanan Menghadapi Pemilu dan Pilkada 2024 di Provinsi Riau”. Kegiatan tersebut dibuka oleh Gubernur Riau yang diwakili Asisten I Masrul Kasmy.
Hadir dalam kegiatan Kepala Badan Kesbangpol Prov Riau Jenri Salmon Ginting, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Riau Mahyuddin, Ketua KPU Riau Ilham Muhammad Yasir dan serta Danrem 031/WB yang diwakili Kasi Ter Kasrem 031/WB Kolonel Inf Hipni Maulana Farhan.
Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal dalam pemaparannya mengatakan, setiap agama mengajarkan segala sesuatu harus dibicarakan dengan pemikiran yang tenang dan kecerdasan dalam wadah musyawarah. Kerukunan umat menurut dia merupakan modal dasar persatuan dan kesatuan Bangsa.
“Mengharapkan melalui forum ini bisa menyatukan umat apapun jenis aliran agama sesama umat beragama harus saling menghargai,” kata Kapolda Riau. Dipaparkan dia, Riau adalah provinsi yang mempunyai banyak ragam suku bangsa di Indonesia. Riau adalah daerah yang mempunyai banyak budaya, etnis, agama, dan adat istiadat. Hal ini merupakan sebuah kekayaan daerah yang harus dijaga.
“Jika kerhamonisan ini tercapai, maka daerah kita akan menjadi teladan, menjadi negeri yang aman, damai, dan tentram. Peran tokoh agama juga sangat di butuhkan untuk mensukseskan pemilu 2024 ini,” sambung Kapolda Riau. Kapolda menambahkan, peran vital kepolisian dalam menjalankan pemilu damai sebagai cooling system.
“Artinya bagaimana negara hadir dengan seluruh komponen dalam mensukseskan Pemilu 2024 ini. Intinya kepolisian akan melakukan apa saja yang dianggap perlu agar pemilu terselenggara dengan aman nyaman kondusif,” kata Kapolda Riau.
Pencegahan preventif dan penegakan hukum juga penting dilakukan. Karena hal tersebut adalah strategi untuk serangan pencegahan agar ada efek jera. Untuk para pelaku penyebar hoaks akan dilakukan upaya paksa kepolisian. Apabila bukti cukup akan segera dilakukan penindakan hukum.
“Pencegahan preventif dan penegakan hukum perlu dilakukan dalam memberantas isu hoak, apabila cukup bukti penegakan hukum langsung kita lakukan, hal ini sebagai efek jera bagi masyarakat,” sambung Irjen Iqbal.
Sementara, Gubernur Riau diwakili Asisten I Setda Provinsi Riau menyampaikan bahwa Dialog Lintas Agama ini membahas terkait bagaimana kerja sama antar lintas agama dalam menciptakan situasi yang kondusif pada pemilu tahun 2024 mendatang. “Dan saya berharap pembahasan dalam dialog lintas agama bisa melebar pada persoalan-persoalan publik lainnya, seperti LGBT, narkoba dan lain sebagainya,” kata Masrul Kasmy.
Sementara itu, Abdul Rahman Qaharudin selaku Ketua FKUB Riau berharap pesan-pesan yang di dapat dari pertemuan tersebut bisa disampaikan secara masif kepada masyarakat. “Dialog lintas agama ini juga diharapkan dapat membangun keharmonisan antar umat beragama di Provinsi Riau meski menganut keyakinan yang berbeda serta dapat mendukung dan menyukseskan Pemilu 2024 yang harmonis,” tutupnya.(nda)