JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sikap para politikus belakangan ini membuat Sekjen Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (Pena 98) Adian Napitupulu mengaku merasa aneh.
Sebab, menurutnya, banyak tokoh yang pada 1997 lantang mendukung Soeharto menjadi presiden lagi, tetapi belakangan mengaku sebagai tokoh reformasi.
"Ini kan aneh, waktu itu tidak banyak yang menolak pencalonan kembali Soeharto, namun kini hampir semua mengaku pahlawan reformasi," katanya di Jakarta, Selasa (22/5/2018).
Namun, dia tidak menyebut nama tokoh yang kini mengaku sebagai pahlawan reformasi. Politikus PDI Perjuangan itu memilih untuk mengajak masyarakat agar mencegah kekejaman yang dilakukan rezim Orde Baru tidak boleh terulang lagi.
Lantas, dia mencontohkan peristiwa 13-14 Mei 1998 lalu. Kata dia, banyak perempuan diperkosa, ribuan orang terbunuh, serta ribuan bangunan, dan tempat ibadah hancur dibakar.
Di samping itu, ada pula korban tewas dan luka dari kalangan mahasiswa yang memperjuangkan reformasi. Dia menduga ada kekuatan besar yang menggerakkan kekejaman itu di berbagai tempat.
"Dari luasnya dan keserentakan peristiwa itu, bisa disimpulkan ada kekuatan besar yang menggerakkannya. Sampai saat ini siapa pelakunya tidak pernah terungkap," sebut Anggota DPR itu.
Dia menegaskan, otak di balik kerusuhan itu merupakan kekuatan besar karena hingga 20 tahun reformasi tak kunjung terungkap. Dia yakin, kelompok itu kuat secara ekonomi dan politik.
"Tapi cepat atau lambat semua akan terbongkar. Mereka tidak bisa membohongi orang selama-lamanya," tuntasnya. (gir)
Sumber: JPNN
Editor: Boy Riza Utama