Jokowi Fokus Substansi, Prabowo Tampil Orisinal

Politik | Minggu, 17 Februari 2019 - 10:05 WIB

Jokowi Fokus Substansi, Prabowo Tampil Orisinal
Jokowi dan Prabowo.

Simulasi juga dilakukan kubu 02. Badan Pemenangan Nasional (BPN) 02 mengklaim simulasi yang dilakukan Prabowo cukup intens. ’’Setiap Ahad beliau punya acara diskusi oleh Universitas Kebangsaan,’’ terang Juru Bicara BPN Harryadin Mahardika.

Saat diskusi itu, juga ada panelis. Sehingga suasananya juga tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan debat. Prabowo menyampaikan gagasannya. Lalu, ada sesi tanya jawab dengan panelis. Selanjutnya penajaman materi. Dengan begitu, setiap idenya bisa benar-benar keluar dengan baik. Persiapan itu dinilai Prabowo cukup untuk menghadapi debat hari ini.

Baca Juga :Ridwan Kamil Optimistis Elektabilitas Prabowo-Gibran Naik usai Debat Capres Ketiga  

Prabowo juga berdiskusi beberapa kali dengan tim debat di BPN. Namun, dalam hal ini BPN hanya memberikan saran. Sebab, bagaimana pun yang bertarung adalah Prabowo. ’’Kami sebenarnya sempat ’memaksa’ Pak Prabowo untuk menghafal singkatan-singkatan,’’ tuturnya dengan nada bercanda. Tujuannya tidak lain mengantisipasi pertanyaan jebakan dari Jokowi.

Namun, ternyata Prabowo menolak. ’’Beliau yakin Pak Jokowi sudah berubah, dan menjadi negarawan,’’ ucap Politikus Partai Gerindra itu. Prabowo yakin pertanyaan teknis macam itu tidak akan keluar di forum debat yang melibatkan negarawan. Sebab, kemampuan calon presiden tidak bisa diukur hanya dari pengetahuan akan singkatan-singkatan.

Tim debat sebenarnya juga menyarankan Prabowo untuk mengeluarkan pertanyaan yang tajam kepada Jokowi. Harapannya, Jokowi susah menjawab pertanyaan tersebut. Namun, tutur Haryyadin, Prabowo tidak suka mempermalukan orang lain meskipun itu lawannya.  

Selain sesi diskusi terbuka, Prabowo juga mengadakan diskusi tertutup berupa focus group discussion. Itu untuk menajamkan ide-ide yang sudah ada di kepala. Dalam kesempatan itu, Prabowo mengundang pakar untuk mendengarkan idenya. Kemudian, para pakar diminta mengkritisi ide-ide yang sudah disampaikan.

Sejauh ini, dalam menyiapkan debat, ciri khas Prabowo adalah orisinalitas. Tidak mau mengubah gaya. ’’Tidak ada gestur-gestur yang dilatih terlebih dahulu, sehingga natural saja,’’ ucap alumnus Monash University Australia itu. Dengan begitu, apa yang disaksikan masyarakat Indonesia dalam debat nanti, itulah aslinya Prabowo.

Khusus untuk segmen keempat, menurut Haryyadin bakal menjadi peluang tersendiri bagi Prabowo. Pihaknya sudah memberikan amunisi untuk berdebat di segmen tersebut. Selain itu, Prabowo juga terlihat bersemangat dengan adanya sesi tersebut. Karena dia bisa mengeksplorasi lebih jauh.

Harryadin menambahkan, dari lima tema, ada dua yang mendapat perhatian lebih dari Prabowo. Yakni, pangan dan energi. Alasannya, dalam kedua persoalan tersebut, Indonesia benar-benar perlu solusi. Pada dua hal itu, Prabowo akan lebih banyak memberikan solusi yang berbeda dengan yang dikerjakan pemerintah saat ini. Sementara, tiga tema lainnya, relatif lebih berimbang antara kritik dan solusi.

Sementara itu, KPK menitipkan satu bahasan bagi para capres yang akan berlaga hari ini. Perizinan di sektor kehutanan terindikasi masih menjadi salah satu “lahan basah” bagi para mafia sumber daya alam (SDA). Tidak tanggung-tanggung, untuk izin hak pengusahaan hutan dan hutan tanaman industri, misalnya, potensi transaksi korupsinya mencapai Rp688 juta hingga Rp22,6 miliar setiap tahun.

Indikasi itu merupakan temuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK pun berharap temuan itu menjadi perhatian pihak terkait, khususnya para kandidat calon presiden (capres), yang bakal berdebat terkait energi, pangan dan sumber daya alam hari ini (17/2). “Perizinan SDA memang rentan suap dan pemerasan,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah, kemarin (16/2).(byu/tyo/git/lim)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook