Lokasi Debat Mulai Ditata

Politik | Sabtu, 16 Februari 2019 - 10:00 WIB

Lokasi Debat Mulai Ditata
BERSIHKAN BALIHO: Petugas membersihkan baliho debat kedua calon presiden di Ballroom Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Jumat (15/2/2019). (HENDRA EKA/JPG)

’’Karena Pak Jokowi fokus di bidang ini, sehingga kami optimistis punya data dan fakta yang lebih banyak,’’ terangnya.

Jokowi, lanjutnya, akan menyampaikan paparan dalam tiga bagian. Pertama, menjelaskan kinerja dan pencapaian. Kedua, menyampaikan visi dan misi Indoensia maju. Juga harapan terkait dengan tema-tema yang dibahas dalam debat kali ini. Sisanya, berupa narasi politik positif untuk masyarakat.

Baca Juga :Ridwan Kamil Optimistis Elektabilitas Prabowo-Gibran Naik usai Debat Capres Ketiga  

Di luar itu, pihaknya sudah meminta izin kepada penyelenggara debat untuk menata lokasi nonton bareng. Lokasi nobar para pendukung itu disiapkan di area parkir timur Senayan dan akan ditata sedemikian rupa.

’’Sehingga menjadi lokasi nobar yang menarik bagi pemilih Pak Jokowi,’’ tambahnya.

Terpisah, Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirgo Purbo, isu energi akan menjadi salah satu fokus utama. Isu tersebut krusial, karena Indonesia saat ini tengah mengalami krisis energi. Di sektor minyak bumi misalnya, tutur Sudirgo, Indonesia sudah lama menjadi negara pengimpor minyak. Keperluan minyak dalam negeri 1,3 juta barel per hari pada 2017 dan naik menjadi 1,7 juta di tahun 2018. Namun produksi minyak Indonesia tidak mencukupi.

“Posisi energi Indonesia sekarang sudah dalam kondisi yang sudah di ICU. Krisis, kenapa? Produksi minyak kita 750.000 barel per hari, sisanya ditutupi impor,” kata Sudirgo dalam Visi Misi Indonesia Menang ‘Solusi Pangan & Energi Ala Prabowo-Sandi’, kemarin.  Menurut dia, ketergantungan energi yang dialami Indonesia terhadap negara lain yang terjadi saat ini bisa mengancam kedaulatan.

Oleh karena itu, lanjut Sudirgo, perlu dicari cara agar Indonesia tidak terus-terusan bergantung pada impor minyak.

“Salah satu komitmen Prabowo-Sandi jika terpilih menjadi presiden dan wakil presiden adalah mengurangi impor minyak dengan cara meningkatkan investasi di sektor energi terbarukan,” kata Sudirgo.

Sudirgo mengatakan, sebagai negari agraris yang dilewati garis khatulistiwa, Indonesia memiliki modal untuk membangun industri energi terbarukan berbasis tumbuhan, matahari dan angin.

“Prabowo-Sandi menawarkan optimisme dengan solusi yang inovatif dari pengembangan energi terbarukan. Indonesia memiliki banyak potensi, kini tinggal optimalisasinya,” ucap Sudirgo.(byu/bay/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook