PEMILU 2019

Kapitra Jadi Caleg PDIP, TGB: Jangan Anggap Diri Paling Islami

Politik | Jumat, 20 Juli 2018 - 21:00 WIB

Kapitra Jadi Caleg PDIP, TGB: Jangan Anggap Diri Paling Islami
Pengacara Habib Rizieq Shihab, Kapitra Ampera. (JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kapitra Ampera yang memutuskan menjadi Calon Legislatif (caleg) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendapat kecaman dari banyak pihak.

Kecaman itu juga datang dari Persaudaraan Alumni (PA) 212. Buntutnya, Kapitra dicoret dari daftar keanggotan PA 212. Terkait nasib Kapitra, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi menyesalkan kejadian itu.

Dia menilai, tali silaturahmi bisa tetap dijaga semua pihak. Tuan Guru Bajang (TGB), sapaannya, menyebut bahwa perbedaan pandangan politik tidak seharusnya menjadi alasan sebuah perpecahan karena yang berhak menilai baik buruknya seseorang hanya Tuhan.
Baca Juga :Usulkan Pemilu 2029 Dipisah dengan Pilpres

"Ya kami bersilaturahim lah baik-baik. Apa pun pandangan politik, jangan ada statemen yang menganggap orang kadar imannya kurang, kadar Islamnya cacat, jangan menganggap bahwa saya yang lebih islami, yang lebih baik, yang lebih dicintai oleh Allah," katanya di Rumah Makan Taliwang Bersaudara Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (20/7/2018).

Dia menerangkan, Islam mengajarkan kedamaian. Segala perbedaan ideologi harus dihormati. Sebagai sesama anak bangsa seharusnya bahu membahu berjuang untuk kemajuan negara.

Di sisi lain, politikus Partai Demokrat itu berpesan agar para ulama baik yang ada di dalam PA 212 atau yang di luar kelompok itu agar senantiasa memberikan ketenangan dalam dalam situasi yang tegang.

Di samping itu, para ulama diminta turut serta mencegah terjadinya perpecahan antarumat.

"Hadirkan kesejukan, ulama itu kata Rasul pertama, assyiru wannagtaghfiru sebarkan kabar gembira jangan buat orang menjauh, kedua yassiru wayatassiru mudahkan jangan persulit, ketiga tattowadu wala taghfiru berkolaborasi lah jangan terpecah belah," jelasnya.

Dia pun lantas mengajak semua pihak menghilangkan ujaran kebencian yang selama ini berseliweran di ruang publik. Serta seluruh elemen bangsa agar mempererat kebersamaan demi kepentingan bangsa.

"Mari kami bersirhkan ruang publik kita dari ujaran kebencian, dari hal-hal yang membuat kita semakin menjauh satu sama lain, sesama anak bangsa," tutupnya. (sat)

Sumber: JPG

Editor: Boy Riza Utama









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook