JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Logistik Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto untuk maju kembali di pemilihan presiden 2019 sudah sangat terbatas. Hal itu dikatakan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil.

Dia beralasan, dana pencalonan mantan Danjen Kopassus itu disebut telah terkuras pada pilpres 2014 lalu. Terkait itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, pihaknya menampik bahwa sang komandonya itu disebut telah kehabisan logistik pada pilpres 2019.

Fadli menyebut persoalan logistik dinilainya sangat relatif, terlebih saat ini pemilihan presiden dilaksanakan dengan pemilu legislatif.

"Bagaimana tahu, kan itu cerita 2014, sekarang 2018 udah beda berapa tahun, jadi saya kira soal logistik tak ada masalah," ujarnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (17/4/2018).

Saat ini, imbuhnya, Gerindra justru lebih memiliki logistik yang lebih kuat daripada pemilu 2014 lalu. Pasalnya, saat ini kursi legislatif yang didapatkan oleh partainya dinilainya telah bertambah berkali lipat dari sebelumnya.

"Kalau dulu 26 kursi. sekarang kan 73 kursi ditambah dengan 2000 lebih dari anggota DPR provinsi dan kabupaten kota, jadi kami bukan semakin kurang logistiknya tetapi semakin kuat, karena Gerindra kan makin banyak anggotanya, kalau kami melakukan gotong royong dan kontribusi kan semakin besar," jelasnya.

Ditambahkannya, keseluruhan anggota legislatif yang diwakili dari partai Gerindra pun akan bersedia menjadi juru kampanye dan menyediakan saksi-saksi di tempat pemungutan suara (TPS).

Di sisi lain, dia menyebut seluruh kader telah solid mendukung pencalonan Prabowo Subianto.

"Artinya semua itu orang-orang yang berada di garis depan perjuangan partai Gerindra di pileg maupun pilpres," tandasnya.(aim)

Sumber: JPG

Editor: Boy Riza Utama