POLITIK BENGKALIS

Bagus Santoso: Saya Prihatin, tapi Bengkalis Harus Tetap Maju

Politik | Selasa, 17 Maret 2020 - 21:36 WIB

Bagus Santoso: Saya Prihatin, tapi Bengkalis Harus Tetap Maju
Bagus Santoso (kiri) bersama Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, H Syamsuar dan Edy Natar Nasution, dalam sebuah acara di pekanbaru, beberapa waktu lalu. (DOK RIAUAPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Salah satu tokoh masyarakat yang juga mantan anggota DPRD Riau asal Bengkalis, Bagus Santoso, mengaku prihatin dengan kondisi Bengkalis saat ini. Menurutnya, tersandung hukumnya dua pimpinan Bengkalis, Amril Mukminin  dan Muhammad, harus jadi pelajaran penting bagi pemimpin daerah ini di masa datang.

Seperti diketahui, mantan Bupati Bengkalis, Amril Mukminin, ditahan KPK sebagai tersangka kasus korupsi pembangunan jalan di Bengkalis. Sedangkan sang wakil, Muhammad, jadi tersangka korupsi pengadaan pipa oleh Polda Riau. Sebelumnya, mantan bupati Herlian Saleh juga terkena kasus korupsi.


“Saya prihatin. Putra-putra terbaik Bengkalis, juga Riau, harus berurusan dengan hukum karena kasus korupsi,” jelas politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini ketika berbincang dengan Riaupos.co di Pekanbaru, Selasa (17/3/2020).

Tetapi dia optimis, Bengkalis tetap punya putra-putri terbaik yang punya niat baik untuk membangun daerahnya dengan pikiran yang bersih tanpa korupsi. Sebab, katanya, sebagai salah satu daerah yang memiliki sumber daya alam (SDA) besar, mestinya pemerintah daerah ini bisa membangun daerahnya dengan baik.

Dia mengakui, konstalasi politik kadang membuat fokus pembangunan pemerintah terpecah. Misalnya, ketidakharmonisan antara bupati dan wakilnya. Padahal di masa awal pemilihan, mereka sangat harmonis. Dia berharap, di masa datang, siapa pun yang memimpin Bengkalis, memiliki kekompakan agar keinginan membangun daerah dan menyejahterakan masyarakatnya akan tercapai.

Menurut Bagus, jika di pucuk pimpinan tidak harmonis, maka semua tatanan di bawahnya pasti tak bagus. Program pembangunan tak jalan, sistem administrasi terhambat, dan roda pemerintahan akan kacau. Akan terjadi saling curiga.

“Tidak boleh ada matahari kembar. Yang satu menjadi matahari dan yang satunya harus rela menjadi rembulan. Bekerja sesuai job dan saling membantu,” jelas Ketua Paguyuban Jawa Bengkalis tahun 2002-2007 ini.

Bagus meminta para pejabat dan tokoh masyarakat Bengkalis harus bekerja keras mengembalikan kepercayaan publik, bahwa masih ada orang-orang bersih di Bengkalis saat ini. Dia juga meminta generasi muda Bengkalis untuk tidak apatis dengan politik dan tetap punya keinginan untuk membawa Bengkalis lebih baik lagi di masa datang.

“Harus lahir calon-calon pemimpin yang punya visi membawa Bengkalis lebih baik lagi. Jangan sampai para pemimpin ke depan masuk ke lubang yang sama dengan yang sebelumnya,” ujar mantan Wakil Ketua DPRD Bengkalis ini.

Laporan/Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook