BEKASI (RIAUPOS.CO) - Para kiai dan pengasuh pondok pesantren di Bekasi Raya memuji keberhasilan Ganjar Pranowo dalam merintis dan mengembangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Jawa Tengah. Mereka meminta konsep SMKN Jateng dapat diterapkan di pondok pesantren seluruh Indonesia.
"SMKN Jateng yang dirintis dan dikembangkan oleh Pak Ganjar sangat menginspirasi, termasuk bagi kalangan pesantren," ujar KH Ahmad Nurul Huda Haem, pengasuh pesantren Motivasi Indonesia saat bertemu dengan bakal calon presiden 2024 Ganjar Pranowo di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat (6/10).
Menurut dia, SMKN Jateng dan pesantrennya memiliki konsep yang mirip yakni boarding school. Namun SMKN Jateng sebagai sekolah kejuruan mampu mencetak lulusan terbaik dan diterima di dunia kerja. “SMKN Jateng itulah yang inspiring bagi kami. Kita ingin di pesantren tidak hanya meluluskan para kiai, tetapi juga para santri punya potensi besar untuk berkembang ke depan,” ungkapnya.
Karena itu, para kiai yang hadir dari Bekasi Raya menyampaikan kepada Ganjar agar konsep SMKN Jateng bisa diterapkan di seluruh pondok pesantren di Indonesia.
“Salah satu yang kita diskusikan tadi adalah link and match sehingga di pesantren selain menimba keilmuan kitab dan ilmu agama, juga memberikan ruang pengembangan skill agar ketika lulus punya kesempatan bekerja di tempat yang lain,” paparnya.
Dia berharap, Ganjar Pranowo dapat memenangi kontestasi pilpres 2024 sehingga yang dicita-citakan para kiai terkait pengembangan pesantren dapat terwujud.”Semoga beliau jadi presiden. Insya Allah SMKN Jateng bisa dikembangkan lebih luas terutama di pesantren-pesantren,” harapnya.
Sementara itu Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa dalam silaturahmi kali ini dia ingin belajar kepada para kiai dan ulama. ”Ini ponpes tapi yang hadir kiai-kiai yang kritis. Tadi bicara pendidikan, bicara antikorupsi dan membangun komitmen bagaimana menjembatani santri agar bisa punya life skill,” tuturnya.
Maka menurut Ganjar tiap pesantren penting ada suatu pengembangan untuk ekonomi pesantren. ”Pikiran beliau dengan kami sama. Ini ponpes dibangun dengan semangat untuk membantu anak yatim, demikian juga SMKN Jateng diperuntukkan bagi anak miskin. Spirit kita sama,” tandasnya.
Diketahui, SMKN Jawa Tengah yang diinisiasi Ganjar, jadi konsep pendidikan yang mampu menjadi solusi pengentasan kemiskinan. Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, sejak 2014 lalu, sekolah berkonsep boarding itu telah meluluskan sebanyak 1.837 siswa, terdiri dari 825 orang lulusan SMKN Jawa Tengah Kampus Semarang, 336 orang lulusan SMKN Jawa Tengah Kampus Pati, dan 676 orang lulusan SMKN Jawa Tengah Kampus Purbalingga.(egp)