PPP: Ma’ruf Amin Tak Mengancam Jokowi

Politik | Kamis, 16 Agustus 2018 - 13:15 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pencalonan Ma’ruf Amin sebagai cawapres yang mendampingi Jokowi menyisakan “drama” baru. Dalam sebuah talk show di salah satu televisi nasional Mahfud MD mengungkap penetapan calon wakil presiden untuk Jokowi dipenuhi intrik dan tekanan.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menyebut Ma’ruf Amin mengancam Presiden Jokowi lewat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Rais Aam PBNU menyuruh anggota NU untuk membuat statemen bahwa NU akan menarik diri jika Jokowi tidak memilih wakilnya dari NU.

Baca Juga :Semakin Sering Disandingkan dengan Capres Lain, Tamsil: Makin Terlihat Kualitas Anies

Pernyataan Mahfud MD itu direspons oleh Wasekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi. Dia menegaskan, Ma’ruf Amin tidak melakukan ancaman kepada Jokowi. Menurutnya apa yang dilakukan Ma’ruf Amin itu bukanlah sebagai bentuk ancaman. “Ya kami tidak melihat itu sabagai sebuah ancaman. Karena kalau ancaman itu kan mengancam, nah itu berbahaya juga,” ujar Baidowi di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu (15/8).

Anggota Komisi II DPR itu tidak melihat ada sebuah suatu keterangan resmi dari PBNU mengenai ancaman kepada Presiden Jokowi tersebut. “Karena sikap PBNU itu resmi. Kalau ini kan informal,” katanya.

Sebelumnya, Mahfud MD buka-bukaan salah satu penyebab dirinya batal mendampingi Joko Widodo (Jokowi) sebagai cawapres. Diterangkan Mahfud, pada detik-detik sebelum diumumkannya nama Mahfud MD, dirinya sudah diminta untuk menyiapkan curiculum vitae (CV) dan persiapan lainnya, seperti seragam.

Pada kesempatan itu Mahfud MD menyebut dirinya sempat dipertemukan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Pertemuan itu beberapa hari sebelum deklarasi pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.

Dalam pertemuan itu Mahfud mempertanyakan alasan PBNU mengancam menarik dukungan dari Jokowi apabila cawapres bukan dari NU. Lantas Cak Imin berkilah bahwa ancaman itu tidak mendukung Jokowi itu atas usulan dari Rais Aam PBNU Ma’ruf Amin.

Fakta lain yang diungkap mantan menteri era Gus Dur itu, beberapa waktu lalu Ketua PBNU Said Aqil Siroj, Rais Aam PBNU, dan Muhaimin dipanggil ke istana bertemu dengan Presiden Jokowi.

Pertemuan tersebut tidak ada sama sekali pembahasab nama yang bakal menjadi cawapres. Jokowi hanya meminta masukan kepada tiga orang tersebut mengenai posisi cawapres.

Setelah itu tiga tokoh itu melakukan pertemuan di PBNU setelah dipanggil oleh Jokowi di istana kepresidenan. ‘’Kemudian ketemulah tiga orang itu di PBNU. Dan berkesimpulan bertiga ini bukan calon, karena dipanggil enggak sebut calon. Lalu mereka sepertinya marah-marah,” kata Mahfud. (gwn/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook