JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng menyampaikan bahwa mantan Gubernur Jawa Barat sekaligus Wakil Ketua Umum Golkar Ridwan Kamil dipanggil oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk diajak bicara.
Mekeng menilai, pertemuan Prabowo dengan Ridwan Kamil bagian dari proses yang dilalui oleh Prabowo sebagai bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju. Dalam pertemuan yang berlangsung pada Rabu (13/9) malam, Prabowo tampak menyambut hangat Ridwan Kamil. Pria yang akrab dipanggil RK itu diajak makan malam oleh Prabowo, keduanya pun meluangkan waktu untuk duduk dan berbicara empat mata.
"Makanya dipanggil (RK), diajak ngobrol gitu lho. Sehingga nanti muncul, dia akan memutuskan koalisinya siapa yang lebih pantas, yang bisa memenangkan,” kata Mekeng kepada wartawan, Kamis (14/9).
Menurut Mekeng, komunikasi tersebut dilakukan, lantaran Koalisi Indonesia Maju yang digagas Partai Gerindra, Partai Golkar, dan PAN ingin menang dalam pemilu tahun depan.
"Ini kan umpamanya mengawinkan capres dengan cawapres. Jangan mengawinkan tapi nggak jadi menang,” imbuhnya.
Karena itu, Prabowo sebagai bakal capres melakukan penjajakan dengan beberapa tokoh. Selain RK, Mekeng menyebutkan bahwa Prabowo juga sudah bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Pertemuan dengan RK, lanjut dia, bisa jadi merupakan penjajakan akhir.
”Sebelum mengambil keputusan siapa yang akan dijadikan pendampingnya," ucap Mekeng.
Senada juga disampaikan Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade. Ia menyebut, pertemuan Prabowo dengan RK merupakan hal yang wajar. Sebab, Prabowo dan RK memiliki hubungan baik.
"Pertemuan itu, selain silaturahmi lalu juga makan malam, Kang Emil memberikan update-update perkembangan pembangunan di Jawa Barat kepada Pak Prabowo,” ujar Andre.
Kewajaran itu, karena saat ini RK sudah menjadi bagian dari Partai Golkar yang berada dalam satu koalisi dengan Partai Gerindra.
"Saya rasa wajar, selain punya hubungan sejarah, silaturahmi yang kuat, Kang Emil juga merupakan bagian dari keluarga Partai Golkar yang juga ada di Koalisi Indonesia Maju,” pungkas Andre.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman