TERKAIT PERNYATAAN SALAH SATU CALON

Debat Pilgub Jabar Ricuh, Fadli Zon: Kalau Mau Ganti Presiden, Apa Salahnya?

Politik | Selasa, 15 Mei 2018 - 17:50 WIB

Debat Pilgub Jabar Ricuh, Fadli Zon: Kalau Mau Ganti Presiden, Apa Salahnya?
Fadli Zon. (JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Senin (14/5/2018) malam, kericuhan mendadak terjadi dalam debat Pilgub Jawa Barat (Jabar) putaran kedua di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jabar.

Kejadian itu bermula saat Cagub Jabar Sudrajat mengeluarkan pernyataan terkait 2019 ganti presiden. Di samping itu, Ahmad Syaikhu, pasangan Sudrajat, pamer kaus putih bertuliskan "2018 Asyik Menang, 2019 Ganti Presiden".

Baca Juga :Kebiadabannya di Luar Nalar, Fadli Zon Sebut Oknum Paspampres Riswandi Manik Layak Dihukum Mati

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, sebenarnya kejadian itu tidak menjadi persoalan.

“Ya tidak ada masalah. Menurut saya, itu bagus sekali apa yang dilakukan Sidrajat-Syaikhu. Kalau mau ganti presiden, ya, pilihlah Sudrajat-Syaikhu di 2018, apa salahnya?” katanya di gedung DPR, Jakarta, Selasa (15/5/2018). 

Dia malah menegaskan bahwa yang dilakukan oleh Sudrajat-Syaikhu sangat demokratis dan etis. Fadli bahkan menyebut itu merupakan ide brilian dari pasangan yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

“Itu menurut saya brilian kok idenya,” jelasnya.

Wakil ketua DPR itu melihat, sebenarnya tidak perlu ricuh menanggapi apa yang dilakukan Sudrajat-Syaikhu tersebut. Dia justru menyebut orang yang ricuh itu tidak mengerti dan harus belajar lebih banyak lagi soal demokrasi.

“Kalau misalnya kandidat lain mengatakan pilih ini nanti Jokowi jadi presiden lagi, memangnya tidak boleh? Boleh saja, apa yang salah dari itu? Ini harus pada belajar lagi demokrasilah,” tegasnya.

Lebih jauh, dia menolak bahwa itu disebut kampanye dini pemilihan presiden. Pasalnya, imbuhnya, saat ini saja belum ada calon presiden yang resmi. Diterangkannya,  kampanye itu terjadi kalau sudah ada calon presidennya

“Wong ini belum ada calon, kok,” tuntasnya. (boy)

Sumber: JPNN

Editor: Boy Riza Utama









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook