JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pemerintah sudah melakukan banyak hal dan sangat serius dalam menangani pandemi virus global, corona. Pandangan beberapa orang bahwa pemerintah akan goyah karena masalah ini, dianggap terlalu berlebihan.
Hal itu disampaikan pengamat komunikasi politik Universitas Indonesia (UI), Ari Junaedi. Menurutnya, sangat berlebihan pandangan yang memprediksi pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin bakal goyah karena virus Covid-19.
Pasalnya, menurut dia, pemerintah terus bekerja secara maksimal menanggulangi penyebaran virus corona. Hasilnya, diyakini juga bakal maksimal.
"Saya rasa pandangan pesimistis dari sebagian pihak akan goyahnya pemerintah karena corona, terlalu berlebihan. Lihatlah dengan objektif langkah-langkah yang ditempuh pemerintah serta instrumental yang dipakai," ujar Ari kepada Jpnn.com, Sabtu (14/3/2020).
Dia mengajak pihak yang pesimistis dengan langkah pemerintah, tidak membandingkan kebijakan yang diambil negara-negara lain, seperti Italia yang memutuskan untuk me-lockdown negaranya, dengan kebijakan Jokowi.
"Jangan lupa bandingkan besar dan wilayah Indonesia dengan Italia yang kerepotan menangani corona. Lihat dengan obtektif, berapa pintu masuk Singapura ketimbang pintu-pintu masuk ke Indonesia. Sangat prematur dan tidak mau melihat kondisi objektif di luar, jika ada pihak yang selalu mengganggap salah rezim Jokowi," katanya.
Pembimbing Program Doktoral di Pascasarjana Universitas Padjajaran ini kemudian membeber sejumlah bukti keseriusan pemerintah. Mulai dari menjemput ratusan WNI di Wuhan, Cina, hingga masa karantina di Natuna.
Kemudian pemulangan awak kapal Diamond Princess dari Yokohama, Jepang, dan Dream World dari perairan Riau; penanganan informasi satu pintu serta langkah-langkah ikutan lain, seperti pembebasan pajak bagi karyawan, pengurangan kegiatan di semua instansi pemerintah; sampai langkah sektoral yang ada.
"Semuanya menunjukkan pemerintah telah bekerja sebagaimana mestinya. Saya tidak melihat pemerintah tidur atau lalai dalam penanganan wabah corona. Ingat, wabah corona adalah persoalan global," kata Ari mengakhiri. (gir)
Sumber: JPNN
Editor: Hary B Koriun