JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) memaparkan visi dan misinya di Pilpres 2019 ini. Dalam paparannya Jokowi fokus kepada pembangunan infrastruktur yang sudah dia kerjakan selama ini. Salah satunya soal rumah murah. Jokowi mengklaim telah jutaan rumah dibangun selama memimpin.
“Pada 2015 kami bangun 700 ribu rumah, lalu 2016 sebanyak 700 ribu rumah, 2017 sebanyak 800 ribu rumah, 2018 sejumlah 1 juta rumah,” ujar Jokowi dalam penyampaian visi misinya di sebuah stasiun televisi swasta, Ahad (13/1) malam. Jokowi mengatakan untuk anak muda dan milenial juga akan disediakan fasilitas uang muka apabila ingin mengambil rumah. Fasilitas keuangan perumahan nantinya akan memudahkan keluarga muda.
Eks Wali Kota Solo itu lantas menyinggung ihwal pembangunan jalan tol di eranya. Dia mengungkapkan bahwa pada 2017, jalan tol sudah terbangun sepanjang 789 kilometer.
“Di 2019 ini ditargetkan 1.852 kilometer. Sebanyak 10 bandara juga menjadi target pemerintah dalam pembangunannya,” jelasnya.
Jokowi mengaku jalan perbatasan yang dahulu tidak diurus, saat ini pun telah berubah. Misalnya di jalan perbatasan Papua dengan Papua Nugini, Kalimantan dengan Malaysia, perbatasan di Timor Leste. “Seluruhnya mencapai lebih dari 3.000 km. Ini adalah wajah Indonesia,” katanya.
Dari aspek irigasi, pihaknya mengklaim telah berhasil membangun 8 dari 38 bendungan yang direncanakan. Itu dilakukan untuk mendorong sektor pertanian. “Tapi yang ingin saya sampaikan, sawah baru 11 persen yang menerima air dari bendungan yang ada. Tapi setelah 38 bendungan selesai akan melompat menjadi 20 persen sawah dialiri, ini angkanya juga masih kecil. Makanya bendungan waduk masih diperlukan untuk memberikan air dan irigasi ke sawah-sawah petani kita,” ungkapnya.
Jokowi bersyukur dirinya dan pemerintah telah membangun infastruktur secara merata di seluruh tanah air, baik di wilayah barat, tengah, timur. Jokowi berharap ini menjadi lompatan besar bagi Indonesia untuk maju ke depan lebih baik. “Sekali lagi kita akan lanjutkan pembangunan SDM secara besar-besaran dan ini juga fondasi, prasyarat bagi negara untuk maju, bersaing berkompetisi dengan negara-negara lain,” jelasnya.(jpc/jpg)