JAKARTA (RIAUPOS.CO) -Dua partai baru, yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Idaman dinilai akan sulit untuk lolos verifikasi di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebab, keduanya belum memiliki infrastruktur partai yang matang.
"Walaupun merupakan partai baru yang cukup agresif berkampanye melalui medsos ataupun melalui panggung konser, peluang kedua partai tersebut untuk lolos verifikasi akan berat," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin kepada JawaPos.com, Senin (14/8/2017).
Menurutnya, partai harus memiliki infrastruktur yang lengkap hingga ke daerah, terutama PSI. Dia menyatakan, belum tentu anak muda mau terlibat di dalam kepengurusan partai itu meski disebut bahwa partai itu berisi generasi milenial.
Ujang menilai, banyak anak muda yang sudah terafiliasi dengan partai-partai yang sudah established.
"Untuk merebut ceruk suara anak muda, PSI harus kreatif dan inovatif dalam menggalang kalangan muda," tuturnya.
Oleh sebab itu, Ujang menyarankan agar ketua umum PSI maupun Partai Idaman lebih baik belajar terlebih dahulu mengenai politik yang penuh dengan intrik. Sebab, mereka berlatar belakang bukan dari dunia politik.
Sebagaimana diketahui, PSI dipimpin seorang wanita muda bernama Grace Natalie yang dulunya berprofesi sebagai wartawan, sementara Partai Idaman dipimpin seorang "Raja Dangdut" Rhoma Irama.
"Tentu sangat berbeda jauh dengan background keduanya. Keduanya mesti belajar politik yang penuh tipu daya," tuntasnya.(dna)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama