JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Paslon presiden dan wakil presiden Joko Widodo–Ma’ruf Amin memungkasi kampanye akbar mereka di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Sabtu (13/4). Kandidat nomor urut 01 itu menegaskan bahwa Indonesia sudah berada pada track-yang benar. Jokowi mengajak pendukungnya bersatu dan optimis Indonesia maju.
Peserta kampanye yang terdiri dari tim kampanye, relawan, kader dan simpatisan partai politik, serta masyarakat umum memadati kompleks GBK. Arena olahraga itu penuh, baik di dalam stadion maupun di luar. Bahkan, Jalan Asia Afrika yang menjadi akses masuk ke lokasi kampanye disesaki massa.
Calon Presiden Joko Widodo mengatakan untuk mebakhodai negara sebesar Indonesia yang memiliki 269 juta penduduk, diperlukan orang yang berpengalaman. Dia pun merasa bersyukur telah memulai karir politik dari bawah. Mulai wali kota dua periode di Solo, gubernur DKI Jakarta, hingga presiden ketujuh RI yang sudah 4,5 tahun dijabatnya.
“Pengalaman seperti ini sangat perlu dalam menakhodai negara sebesar Indonesia, benar? Itu lah yang dinamakan rekam jejak, orang harus melihat rekam jejak seperti apa, prestasi seperti apa,” ucap Jokowi di hadapan ratusan ribu pendukungnya dalam kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGB), Jakarta, Sabtu (13/4). Massa bergemuruh mengamini pernyataann suami Iriana itu.
Jokowi bahkan menegaskan jika dirinya tidak punya beban masa lalu. “Dan saya tidak memiliki beban masa lalu, enggak ada. Saya ulangi, saya tidak memiliki beban masa lalu, tidak ada. Negara kita Indonesia tidak akan bubar,” tegas Jokowi.
Dia juga menyatakan, bahwa bangsa Indonesia sekarang sudah berada pada jalan yang benar. Namun Jokowi tidak memungkiri adanya sedikt kepahitan. Itu karena negara ini menuju Indonesia maju.
“Jangan semua minta instan, jangan semua minta sejahtera langsung sejahtera. Tidak ada di negara sebesar Indonesia, percaya saya. Oleh sebab itu dengan track yang sudah betul, kita optimis negara kita Indonesia akan lebih maju,” imbuhnya.
Calon Presiden Joko Widodo juga mengatakan, saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen. Dan ini harus tetap disyukuri. Sebab, angka itu dicapai di tengah kondisi ekonomi global yang sulit.
Jokowi menjelaskan bahwa berdasarkan angka-angka, tingkat kemiskinan RI yang sebelumnya dua digit, kini sudah turun pada posisi single digit.
Angka pengangguran juga turun dari 5,9 persen menjadi 5,3 persen. Hal itu menurutnya harus disyukuri oleh bangsa ini. Termasuk juga pertumbuhan ekonomi yang mampu bertahan dalam kesulitan global.
“Di tengah-tengah ekonomi global yang sulit, terus menurun. Kita tahu negara kita bisa bertahan dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Jangan sampai kita tidak bersyukur kepada Allah SWT, jangan sampai kita kufur nikmat, betul? ucap Jokowi, seraya dijawab betul oleh massa pendukungnya.
Dia juga menyebutkan, bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Apalagi banyak tantangan yang akan dihadapi Indonesia sebagai negara besar dalam menyejahterakan rakyat.