DUMAI (RIAUPOS.CO) -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Dumai menjadwalkan debat perdana kandidat calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Dumai pada Kamis (12/11) malam ini. Debat akan disiarkan secara live oleh Riau Televisi (RTv).
"Debat dilaksanakan di salah satu hotel di Kota Dumai dengan penerapkan protokol kesehatan yang ketat, bahkan di ruang debat jumlah orang yang masuk dibatasi," ujar Ketua KPU Kota Dumai Darwis.
Pada debat kandidat perdana ini ada satu calon wali kota yang tidak bisa mengikuti yakni Eko Suharjo. "Eko tidak bisa mengikuti debat kandidat perdana karena sakit dan masih di rawat, surat keterangan sudah kita terima pada Senin (9/11/2020) lalu," jelasnya.
Dalam surat keterangan tersebut, Eko Suharjo diketahui sedang menjalani isolasi di salah satu rumah sakit di Pekanbaru terkait Covid-19. "Dengan demikian maka calon wakil wali kota paslon tersebut lah yang mewakili," terangnya.
Darwis menerangkan, nantinya KPU akan membatasi jumlah undangan yang hadir pada kegiatan debat. KPU hanya mengundang setiap paslon, dua orang perwakilan Bawaslu dan empat orang tim kampanye pasangan calon, serta 7 atau 5 orang angota KPU provinsi, atau lima orang anggota KPU kabupaten/kota.
"Untuk massa pendukung tidak akan diizinkan masuk ke tempat debat kandidat, karena memang saat debat kandidat hanya tamu undangan saja diperbolehkan masuk," jelasnya.
Darwis menyebutkan debat kandidat juga akan disiarkan secara live di RTv, DMJ Channel 38, Dumai Vision, RRI, Radio Basvera FM, IG KPU Dumai, Facebook PPID KPU Dumai dan akun YouTube PPID KPU Kota Dumai. "Jadi masyarakat bisa menonton secara live di beberapa platform media tersebut," terangnya.
Ia juga berharap dengan debat kandidat tersebut masyarakat bisa melihat dan mendengar program-program yang akan di sajikan setiap paslon, sehingga masyarakat bisa benar-benar mengetahui visi dan misi setiap pasang calon. "Kami berharap dengan adanya debat kandidat ini, masyarakat nantinya bisa menentukan pilihanya pada 9 Desember 2020 mendatang. Jangan sampai menjadi golongan putih (Golput), karena satu suara sangat menentukan siapa pemimpin kedepannya," tutupnya.
Laporan: Hasanal Bulkiah
Editor: Rinaldi