PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman menegaskan dirinya masih berstatus sebagai anggota DPRD Riau dan menjabat sebagai wakil ketua. Penegasan itu disampaikan dia setelah beredar kabar di tengah masyarakat bahwa politisi Demokrat itu dipecat sebagai kader Demokrat.
Atas dasar itu, lelaki yang karib disapa Dedet itu merasa dirinya telah difitnah dan berniat membuat laporan resmi ke Bawaslu.
“Menyikapi perkembangan situasi di lapangan saat ini, terjadi miss-informasi simpang siur ada pihak yang menghembuskan informasi tidak benar,” ungkap Dedet, Kamis (11/4).
Lebih jauh diceritakan dia, informasi yang didapat bermula dari laporan warga di daerah pemilihanya menyampaikan dirinya tidak lagi anggota DPRD. Lantaran telah dipecat Demokrat dan memiliki kasus pada tahun 2015.
Di awal dirinya mengaku tidak terlalu menanggapi laporan itu. Namun beberapa waktu berjalan semakin banyak masyarakat yang menyampaikan informasi serupa. Saat ditanya siapa pihak yang ia maksud, Dedet tidak ingin menyebutkan secara gamblang. Ia hanya menyampaikan ada dari pihak internal dan eksternal.
Hingga kini dia masih terus mengumpulkan bukti-bukti untuk membuat laporan. Ia juga merasa bahwa kasus yang tengah ia alami merupakan bagian dari kampanye hitam atau black campaign.
“Dihembuskan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan politik. Memang kemarin ada usulan pergantian. Namun sampai sekarang belum ada pergantian. Saya harus luruskan ini,’’ katanya.
‘’Saya mengimbau kepada seluruh kontestan pemilu caleg agar bersaing secara sehat, tunjukkan programmu. Tidak politik uang, jangan black campaign menggunakan timnya,” tegasnya.
Ia juga sempat menyinggung bahwa Partai Demokrat yang ia dirikan di Riau, merupakan partai yang santun. Bukan partai grasa grusu dan ugal-ugalan. “Apalagi saya dibilang ada kasus tahun 2015, saya sampai detik ini belum ada kasus apapun. Boleh dicek,” tambahnya.(nda)
Editor: Eko Faizin
