JAKARTA (RIAUAPOS.CO) -- Pasca rapimnas Partai Golkar dan Mubes Kosgoro 1957 awal Maret lalu, dukungan kepada Ketua Umum Partai Golkar maju sebagai calon presiden (Capres) 2024 semakin menguat. Hal ini pun disorot partai penguasa, dalam hal ini kader Partai PDI Perjuangan.
Seperti dikemukakan Politikus PDIP Hendrawan Supratikno, ia menilai Partai Golkar tentunya punya perhitungan matang untuk mengusung Airlangga sebagai Capres 2024. Menurutnya, Airlangga figur yang rasional dan kuat dalam analisis karena sudah dibuktikan dalam banyak hal hingga menjadi Menko Bidang Perekonomian sekarang ini.
"Figur yang rasional dan kuat dalam analisis. Kalau Golkar memutuskan untuk mengusung beliau, berarti itu didasarkan atas perhitungan matang untuk kepentingan Golkar secara keseluruhan," ujarnya dikutip melalui keterangan resmi yang diterima Riau Pos dari tim Airlangga, Kamis (11/3). Menurutnya, dengan mengusung Capres sendiri, Golkar diuntungkan karena mesin partainya ditantang untuk menorehkan prestasi. Dengan begitu, program yang dijual dalam kampanye pun menjadi lebih konkret. "Posisi tawar dalam relasi dengan parpol lain meningkat, dan evaluasi kepada soliditas internal menjadi lebih terukur," sambungnya.
Sebelumnya, pada Rakernas dan Rapimnas Partai Golkar yang telah resmi ditutup pada Sabtu (6/3), salah satu hasil Rapimnas adalah penunjukan resmi Ketua Umum Airlangga Hartanto untuk maju menjadi calon presiden 2024.
"Rapimnas yang baru saja berakhir menegaskan kuatnya aspirasi dari arus bawah yang menginginkan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto untuk dicalonkan sebagai Calon Presiden," kata Waketum Golkar Ahmad Doli Kurnia dalam keterangannya, Sabtu (6/3) lalu.
Doli menyebut seluruh DPD dan Ormas telah menyampaikan dukungan pada Airlangga secara resmi. "Bila selama ini kita menerima aspirasi tersebut secara informal, mendengarkan suara-suara lepas dari bawah, sekarang kami DPP sudah mendapatkan pernyataan aspirasi secara langsung dari seluruh 34 DPD provinsi, 10 ormas yang ada di lingkungan Partai Golkar, dan senior-senior yang berada di Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Dewan Penasehat, Dewan Pakar, dan Dewan Etik," ulasnya.
Sementara Airlangga sendiri, kata Doli, menyampaikan terima kasih atas dukungan DPD dan siap mempertimbangkan untuk maju pada Pilpres 2024.
"Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh Keluarga Besar Partai Golkar. Aspirasi itu akan menjadi pertimbangan beliau dan pada waktunya akan menjawab aspirasi itu. Beliau menyampaikan bahwa saat ini Golkar sedang fokus membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi," ujarnya.
Adanya dukungan untuk bertarung di Pilpres 2024, kata Doli, membuat Golkar memiliki semangat baru untuk menyusun strategi kemenangan pada 2024.
"Aspirasi tersebut buat kami di Korbid Pemenangan Pemilu DPP menambah energi dan semangat baru, sekaligus menjadi dorongan untuk lebih serius lagi menyusun langkah dan strategi, serta bekerja lebih keras lagi dalam pemenangannya," jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPD I Partai Golkar Riau H Syamsuar yang dikonfirmasi Riau Pos perihal dukungan kepada Airlangga maju sebagai Capres, belum memberikan komentar maupun pernyataan dukungan. Pesan elektronik yang dikirim pun sebatas pemberitahuan dibaca oleh pria yang juga menjabat Gubernur Riau ini.
Sementara itu Ketua DPD Partai Golkar Riau periode 2016-2020 H Arsyadjuliandi Rachman, perihal kuatnya dukungan terhadap Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang diusung sebagai Capres 2024 menyebut hal itu sah-sah saja. Sebab, dengan kepemimpinan Airlangga selama ini, internal partai Golkar dinilai semakin solid dan terus berbuat untuk Indonesia.
"Tentunya kita mendukung, karena Ketum (Airlangga, red) terus berbuat bagi Indonesia, baik sebagai ketua partai maupun sebagai menteri di kabinet kerja sekarang ini," kata Andi Rachman sapaan akrab anggota Komisi II DPR RI ini.
Dengan kuatnya dukungan internal, menurut Andi lagi, memang sudah saatnya Partai Golkar mengusung calon sendiri pada Pilpres 2024 ini. Terlebih hasil Pilleg 2019 dan Pilkada serentak 2020, Golkar juga masih diperhitungkan sebagai peraih suara terbanyak.(jrr)
Laporan: EKA GUSMADI PUTRA (Jakarta)