Parpol Diminta Berkontribusi Tingkatkan Partisipasi Pemilih

Politik | Rabu, 11 Juli 2018 - 10:24 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Angka partisipasi pemilih pada Pilgubri 2018 diketahui tidak mencapai target. Dari 77,5 persen yang diperkirakan KPU Riau, jumlah partisipan hanya mencapai 59 persen saja. Untuk itu semua pihak diminta berbenah. Termasuk partai politik (Parpol) yang menjadi leading sector dalam penyelenggaraan pemilihan.

Hal ini diungkapkan Pengamat Politik Universitas Riau (Unri) Saiman Pakpahan kepada Riau Pos, Selasa (10/7). Ia menjelaskan, parpol merupakan unsur penting dalam edukasi politik. “Pilkada menjadi salah satu indikator tingkat partisipasi politik. KPUD menargetkan pemilih 77,5 persen. Namun meleset menjadi 59 persen. Apakah ini mutlak salahnya KPUD?,” tanya Saiman.

Baca Juga :Buru Harun Masiku, KPK Kembali Periksa Eks Komisioner KPU

Adapun instansi atau badan yang paling pantas disalahkan dalam partisipasi pemilih adalah parpol. Karena parpol harus melakukan edukasi politik kepada masyarakat. Ia mencontohkan, masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi. Di mana, karena keterbatasan tersebut akan ada sejumlah rentetan masalah. Salah satunya adalah kepekaan masyarakat terhadap partisipasi politik.

Maka di sanalah peran parpol untuk datang dan melakukan sosialisasi ke masyarakat. Karena bagaimanapun juga yang akan dipilih masyarakat adalah parpol. “Apakah mereka melek terhadap politik? Sekarang kalau kita pertanyakan ini tanggung jawab siapa? Sebagai sosialisasi politik, ke mana parpol selama ini,” tegasnya.

Menurut dia, KPUD hanya instrumen yang didirikan pemerintah untuk menyelenggarakan pemilihan. Meski ada tanggung jawab KPU di sana, namun peran parpol seharusnya bisa lebih besar dibanding penyelenggara. Ia meminta agar Parpol tidak melulu memikirkan masalah menang atau kalah. “Jangan hanya memikirkan kekuasaan. Masyarakat harus di edukasi,” tambahnya.

Seperti diketahui, angka pemilih pada Pilgubri 2018 sangat jauh dibanding target KPUD. Dari 77,5 persen target pemilih hanya 69 persen saja yang ikut berpartisipasi.

Hal itu menjadi reaksi banyak pihak. Salah satunya adalah DPRD Riau yang mengaku cukup kecewa. Bahkan dalam waktu dekat, dewan akan segera melakukan evaluasi terhadap anggaran KPUD Riau.(nda)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook