PILPRES 2019

PAN Komitmen Dukung Presiden Terpilih

Politik | Sabtu, 11 Mei 2019 - 11:47 WIB

PAN Komitmen Dukung Presiden Terpilih
BERBINCANG: Ketua MPR yang juga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berbincang dengan Presiden Joko Widodo saat buka puasa bersama di rumah dinas Ketua MPR, Jakarta, Jumat (10/5/2019). Buka puasa bersama dihadiri sejumlah pejabat lembaga tinggi negara. (HENDRA EKA/JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan semakin intensif menjalin komunikasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kemarin (10/5) Zulkifli selaku ketua MPR mengundang Jokowi untuk berbuka puasa bersama di rumah dinasnya di kawasan Jalan Widya Chandra IV. Dalam penjelasannya, Zulhas, sapaan Zulkifli Hasan menegaskan akan mendukung presiden terpilih.

Menurut Zulhas, Indonesia telah melaksanakan pesta demokrasi lima tahunan. Pemilu yang digelar secara serentak antara pemilihan umum presiden (pilpres) dan pemilihan umum legislatif (pileg). Saat ini, kata dia, masyarakat masih menunggu penetapan dari KPU siapa yang akan keluar sebagai pemenang pilpres.

Baca Juga :46 Personel Polres Inhu Naik Pangkat di Awal Tahun

Sesuai jadwal, pemenang pemilu akan ditetapkan pada 22 Mei. Zulhas mengajak semua pihak bersabar menunggu. Jika setelah penetapan ada paslon yang tidak sepakat dengan KPU, mereka bisa mengajukan sengketa pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK). ”Gugatan ke MK sudah diatur dalam undang-undang,” tutur dia.

Politikus asal Lampung itu menjelaskan, setelah penetapan pemilu, MPR mempunyai tugas mengajak masyarakat tetap bersatu, menjaga kerukunan dan NKRI. Jangan ada yang bercerai-berai. Persatuan dan kesatuan harus dikedepankan. ”MPR akan menjaganya,” tegas dia.

Mantan menteri kehutanan tersebut menyatakan, menang atau kalah dalam pilpres adalah hal biasa. Namun, imbuh dia, pemenang sebenarnya adalah mereka yang bisa menjahit kembali persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat. Mereka yang bisa merajut kembali merah putih. Jika mereka bisa menjahit merah putih, persatuan dan kesatuan, barulah Indonesia menang.

Zulhas mengatakan, pada Pilpres 2019, dirinya tidak mendukung Jokowi. Namun, ketika dirinya datang menemui Jokowi, capres petahana itu dengan terbuka menerima. Ketika diundang buka bersama di rumah dinasnya, mantan gubernur DKI Jakarta tersebut memenuhi undangan itu. ”Ini yang dinamakan menjahit merah putih,” ucapnya.

Dalam pilpres, lanjut Zulhas, pilihan politiknya juga berbeda dengan koleganya di MPR, yaitu Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar dan Oesman Sapta Odang (OSO). Namun, mereka tetap menjaga persatuan. Perbedaan pandangan dalam politik merupakan hal yang wajar. Jadi, perbedaan itu tidak sampai meretakkan hubungan.

Zulhas menegaskan, siapa pun yang nanti ditetapkan sebagai pemenang, semua pihak harus mendukung. Khususnya semua programnya sehingga Indonesia semakin maju. Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi lima besar dunia. Hal itu akan tercapai jika program presiden terpilih mendapat dukungan masyarakat. Jika Indonesia sukses, rakyatlah yang akan diuntungkan. ”Rakyat Indonesia yang mendapatkan manfaatnya,” ujar dia.

Dengan sikap itu, apakah PAN akan bergabung dengan koalisi Jokowi? Zulhas menegaskan bahwa dirinya berbicara atas nama ketua MPR, bukan ketua umum partai. ”Ini ketua MPR dulu yang berbicara,” elak dia.

Selain Jokowi, hadir dalam acara tersebut Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua DPD OSO, Ketua MK Anwar Usman, dan tokoh lainnya. Sementara itu, Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid dan Ahmad Muzani tidak ikut hadir.

Dalam kesempatan itu Jokowi tidak menyampaikan sambutan. Dia juga enggan menyampaikan isi pembicaraan dengan Zulhas. Namun, sembari bercanda, dia mengatakan sudah melakukan kesepakatan dengan Zulhas, Wapres JK, ketua DPR, ketua DPD, dan ketua MK. ”(Kesepakatannya adalah, Red) pada hari Senin kita akan buka puasa di rumah Pak Ketua DPR Bambang Soesatyo,” ungkapnya. Para pejabat yang mendampinginya pun tertawa.

Sementara itu, Sekjen PAN Eddy Soeparno menyatakan, pertemuan Zulhas dengan Jokowi merupakan silaturahmi biasa. Menurut dia, tidak ada pembicaraan khusus dalam pertemuan tersebut. Terkait dengan pilpres, lanjut dia, saat ini pihaknya masih berfokus menyelesaikan tugas pascapilpres. ”Kami juga akan menunggu penetapan 22 Mei,” ucap dia seusai acara.

Eddy menambahkan bahwa kontrak politik PAN dengan Prabowo selesai sampai pilpres. Dia memperkirakan nanti Prabowo memanggil seluruh anggota koalisi untuk membahas langkah selanjutnya. Jadi, pihaknya masih menunggu hasilnya, baru akan membahas langkah yang akan diambil.(lum/c9/agm/jpg)

Editor: Eko Faizin









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook