JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sukses di dunia bisnis, mengantar seorang Erick Thohir menjadi tokoh beken di negeri ini. Atas ketenarannya tersebut, Erick langsung didaulat menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Terlebih, Bos Mahakarya Group itu usai sukses sebagai Ketua Panitia Asian Games 2018 dan diyakini mampu meraup suara generasi milenial yang jumlahnya besar pada Pemilu 2019 mendatang.
Kendati demikian, kemampuan politik Erick bisa terbilang pas-pasan dan minim jam terbang. Erick tak ubahnya produk instan yang disulap oleh kubu Jokowi-Ma’ruf sebagai politisi andal.
"Erick Thohir bisa dibilang produk instan. Kalau mie instan kan habisnya cepat kalau dimakan,” seloroh pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (9/9).
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting tersebut menganalisa, Erick akan kesulitan untuk menyolidkan barisan politisi Jokowi-Ma’ruf yang banyak di antaranya adalah politisi kawakan.
"Saya khawatir, Erick tak bisa ngapa-ngapain, soalnya di situ banyak politisi senior," ujarnya.
Seorang ketua timses, sambung dia, bukan hanya harus memiliki ketenaran saja, tetapi juga harus menguasai strategi politik.
"Ya strategi politik itu harus dimiliki, misalnya bagaimana strategi untuk meng-counter serangan dari darat, laut, udara dalam politik, itu kan pasti ada," pungkasnya. (fiq)