JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Bakar pisang di kota Yogya Rasanya terkenang tiada tara Golkar Menang Indonesia Jaya Rakyatnya Senang Maju Sejahtera. Demikian pantun penutup mengakihiri pidato kebangsaan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto. Disampaikannya pada hari jadi Ke-50 CSIS, Selasa (10/8/2021).
Setengah abad CSIS, sebagai sebuah lembaga kajian yang telah menorehkan banyak prestasi bukan saja di nasional, tapi juga internasional. Pada hari jadinya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mendapatkan kesempatan pertama menyampaikan pidato kebangsaan mengangkat tema Demokrasi, Kebangsaan dan Kesejahteraan.
Saat menyampaikan Pidato Kebangsaan secara virtual, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, didampingi Sekjen dan pengurus DPP partai dan AMPG. Hadir pula para pendiri dan para Senior Center For Strategic and International Studies (CSIS) Jusuf Wanandi, Sofyan Wanandi, Clara Yuwono, Prof Djisman Simandjuntak dan Direktur Ekseskutif CSIS Philips J Vermonte dan jajaran peneliti CSIS.
“Selamat ulang tahun untuk Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang pada tanggal 1 September 2021 menginjak usianya ke-50 tahun. Dalam usianya yang panjang ini, CSIS telah menorehkan capaiannya sebagai lembaga kajian atau think thank terkemuka, bukan saja di Indonesia tetapi juga diakui keberadaannya di dunia internasional,” katanya mengawali pidato.
Berikut petikan buah pikir Airlangga Hartarto dalam pidato kebangsaan yang disampaikannya. Ia mengawali tentang hasil-hasil kajian dan riset CSIS menurutnya, telah terbukti mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam pengambilan keputusan strategis bangsa ini. Demikian pula, para pendiri, pembina dan para peneliti dikenal memiliki kiprah dan kontribusinya bagi negara kita, termasuk dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan hubungan internasional. Untuk itu, sekali lagi kami mengucapkan selamat kepada CSIS. Semoga terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Airlangga juga tak lupa mengabarkan informasi baik dimana pada kuartal kedua 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai angka 7,07 persen. Angka ini sesuai dengan target yang diberikan Presiden Jokowi, dan merupakan upaya bersama seluruh komponen bangsa kita.
“Partai Golkar sesungguhnya telah memiliki Visi Negara Kesejahteraan 2045. Partai Golkar meyakini bahwa Indonesia akan menjadi negara maju dan sejajar dengan negara ekonomi besar lainnya di dunia. Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, membuat kita harus melakukan restarting dan rebooting tentang skenario kita untuk mewujudkan visi 2045 tersebut,” paparnya.
Hampir dua tahun, lanjutnya dunia dilanda pandemi Covid-19, termasuk di Indonesia negara yang di cintai ini. Berbagai upaya dan kerja keras telah dilakukan Pemerintah dan seluruh komponen bangsa untuk menekan penularan Covid-19 disertai dengan langkah-langkah untuk mengatasi dampak sosial- ekonomi dari yang ditimbulkan dari pandemi Covid-19. Tidak ada negara yang memiliki pengalaman dalam pengendalian Covid-19 ini. Apalagi saat ini muncul berbagai varian baru Covid-19 yang penularannya sangat cepat.
Berbagai kebijakan telah dikeluarkan pemerintah untuk menahan laju persebaran Covid-19 dan dampak sosial yang diakibatkannya. Program vaksinasi nasional terus digenjot pemerintah hingga ke pelosok-pelosok daerah. Penanganan kesehatan, penyediaan obat-obatan, fasilitas kesehatan dan perhatian terhadap para tenaga kesehatan terus diberikan. Kebijakan bantuan sosial dikeluarkan pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar agar masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan pokoknya. Pemerintah juga mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menahan laju pelambatan ekonomi dengan berbagai stimulasi dan insentif bagi pekerja dan dunia usaha agar tetap bergairah.
Pemerintah mengambil tindakan non-medis, yaitu memberlakukan Pembatasan kegiatan masyarakat di seluruh Indonesia dengan kasus tinggi sejak 5 Juli sampai dengan 22 Juli dan diperpanjang 2 kali hingga 9 Agustus 2021. Di samping itu, pemerintah juga akan melakukan intensifikasi vaksinasi secara luas, meningkat dari rata-rata 1 juta pada bulan Juli menjadi rata-rata 2,5 juta per-hari pada bulan Agustus dan September 2021, sehingga kita sudah akan dapat menyuntikkan sekitar 220 juta dosis vaksin sampai dengan September 2021.
“Pengendalian pandemi secara terintegrasi ini diharapkan akan mengurangi kasus aktif ke tingkat yang bisa ditolerir dan memberikan ruang pelonggaran tekanan pada fasilitas kesehatan, Rumah Sakit, oksigen dan obat obatan. Seiring dengan pengurangan tekanan pandemi ini, maka kita pun akanbisa merelaksasi pembatasan kegiatan sehingga kegiatan ekonomi masyarakat bisa pulih kembali pada kwartal keempat tahun 2021,” tambahnya.
Tanda-tanda ke arah membaiknya pemulihan ekonomi sudah terlihat positif dengan pertumbuhan ekonomi pada 7,07 persen pada kuartal kedua ini, seluruh pihak berharap trend yang positif akan terus meningkat sehingga pemulihan ekonomi kita akan mempercepat kita untuk keluar dari krisis.