JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Koalisi nasionalis-islami bersama elite PKB dimatangkan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Adapun koalisi itu selama ini telah terbangun sejak awal Republik Indonesia merdeka dan setelah reformasi.
"Komitmen kedua partai dalam mengukuhkan politik Nasionalis-Islam dan Islam-Nasionalis sudah terbangun sejak awal," ujarnya di DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (10/4/2018).
Menurutnya, PKB adalah salah satu pemegang saham utama dalam pemerintahan Jokowi-JK. Tidak tertutup kemungkinan koalisi itu juga terbangun untuk Pilpres 2019.
Akan tetapi, detailnya belum diputuskan hingga kini, siapa yang akan digandeng Jokowi sebagai cawapres. Pasalnya, awal dimulainya proses Pilpres 2014, PKB sudah bersama Jokowi dalam memberikan dukungan.
Adapun koalisi itu juga berlanjut di Pilkada Serentak 2018. Buktinya di Pilgub Jatim, PDIP dan PKB berkoalisi mendukung Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno. Kekuatan dua partai itu bertambah dengan kehadiran PKS dan Gerindra.
Diketahui, pola koalisi itu juga terjadi Pilgub Sumatera Utara (Sumut) yang mengusung pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Bahkan, koalisi di Sumut itu sangat diharapkan Megawati.
"PDI Perjuangan berharap kedua partai ini bisa bersama-sama di kedua wilayah tersebut," terangnya.
"Sikap PKB sangat penting karena saat ini pasangan JR Saragih-Ance Selian yang diusung PKB bersama Demokrat dan PKPI sudah gugur dari bursa," tuntasnya. (gwn)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama