JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Keputusan mengundurkan diri dari jabatan sebagai kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) diambil oleh Yudi Latif. Padahal, dia baru setahun menjabat di posisi itu.
"Jadi, Yudi sudah mengambil tindakan sportif dan menunjukan tindakan baru di birokrasi pejabat publik kami," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (9/6/2018).
Wakil Ketua MPR itu menyatakan, yang dilakukan Yudi perlu dicontoh pejabat publik lainnya. Jika dirasa gagal, jalan terbaik adalah mengundurkan diri.
"Saya kira budaya ini harus dilanggengkan sebagai cara kita menanggapi respons-respons publik selama ini," tegasnya.
Sementara itu, perihal adanya desakan supaya BPIP dievaluasi, diakuinya yang perlu dievaluasi adalah pembagian wilayah penanganannya. Sebab, MPR pun melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan, yang terdiri dari NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Jadi, yang dievaluasi pembagian wilayah antara yang ditangani oleh MPR dan BPIP," tuturnya.
Yudi Latif diketahui telah mengundurkan diri sebagai Kepala BPIP melalui pesan perpisahan yang beredar di media sosial.
"Saya mohon pamit. Segala yang lenyap adalah kebutuhan bagi yang lain, (itu sebabnya kita bergiliran lahir dan mati). seperti gelembung-gelembung di laut berasal, mereka muncul, kemudian pecah, dan kepada laut mereka kembali,” tulisnya lewat akun facebook Yudi Latif Dua.
Dia bercerita tentang awal pembentukan badan itu yang dimulai dari Unit Kerja Presiden-Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Kemudian bertransformasi jadi BPIP per Februari 2018.
“Saya merasa, perlu ada pemimpin-pemimpin baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan. Harus ada daun-daun yang gugur demi memberi kesempatan bagi tunas-tunas baru untuk bangkit. Sekarang, manakala proses transisi kelembagaan menuju BPIP hampir tuntas, adalah momen yang tepat untuk penyegaran kepemimpinan,” sebutnya.
Dikethui, kepala BPIP merupakan pelaksana sehari-hari. Dia berada di bawah Dewan Pengarah BPIP yang diketuai Megawati Soekarnoputri. Duduk sebagai Anggota Dewan Pengarah BPIP, yaitu Mahfud MD, Ketua MUI Maruf f Amin, Ketum PBNU Aqil Siroj, hingga Sudhamek.
(gwn)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama